Rabu, 29 Agustus 2012

R.M. SOETOMO MANGKOEDJOJO

R.M. SOETOMO MANGKOEDJOJO

Beliau adalah murid dari Ki Hadjar Hardjo Oetomo ( Pendiri PSHT ). R.M. Soetomo Mangkoedjojo adalah seorang Pendekar Tingkat III , R.M. Soetomo Mangkoedjojo disyahkan menjadi pendekar tingkat I pada tahun 1928. Berikut murid – murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang disyahkan pada tahun 1928 adalah sebagai berikut :
- Bapak Soetomo Mangkoedjojo ( Madiun )
- Bapak Hardjosajano alias Hardjo Girin ( Kepatihan Madiun )
- Bapak Moch Irsad ( Madiun )
- Dewan pengesah : Ki Hadjar Hardjo Oetomo
- Pelaksanaan Pengesahan : Di kediaman Ki Hadjar Hardjo Oetomo, Desa Pilangbango Madiun.
Kemudian pada tahun 1936 R.M. Soetomo Mangkoedjojo mendirikan Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Ponorogo, dan pengesahan pertama dilakukan pada tahun 1938 yang mengesahkan sebanyak 4 orang.
Pada tahun 1948 beberapa murid Ki Hadjar Harjo Oetomo antara lain Soetomo Mangkoedjojo, Darsono, Suprodjo, Hardjo Giring, Gunawan, Hadisubroto, Hardjo Wagiran, Letnan CPM Sunardi, Sumadji al. Atmadji, Badini, Irsad dan kawan – kawan mempunyai prakasa untuk mengadakan konfrensi di tempat kediaman Ki Hadjar Harjo Oetomo . Tujuan diadakan konfrensi tersebut adalah untuk merubah / mengganti sifat Perguruan menjadi Organisasi Setia Hati Terate yang mempunyai Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Setelah Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate dikukuhkan menjadi suatu organisasi maka di pilihlah R.M. Soetomo Mangkoedjojo sebagai ketua dan Bapak Darsono sebagai wakil ketua.
Kemudian pada tahun 1953 karena pekerjan beliau dipindah tugaskan ke Surabaya selanjutnya Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate diserah terimakan kepada bapak Irsad.
Pada tahun 1958 R.M. Soetomo Mangkoedjojo mengesahkan Sdr. R.M Imam Kussupangat, Sdr. Kuswanto. BA dan Sdr. Harsanto. SH menjadi warga tingkat I, pengesahan dilakukan di Oro – Oro Ombo Madiun di rumah Bapak Santoso.
Pada tahun 1963 R.M. Soetomo Mangkoedjojo melatih langsung Sdr. R.M Imam Kussupangat tingkat II. Dan pada tahun 1964 Sdr. R.M Imam Kussupangat disyahkan menjadi warga tingkat II, pengesahan dilaksanakan di Jl. Diponegoro 45 Madiun oleh R.M. Soetomo Mangkoedjojo sebagai Dewan Pengesah.
Pada tahun 1966 Sdr. R.M Imam Kussupangat mulai menjalani latihan tingkat III karena dianggap berhak untuk menerima ilmu Setia Hati tingkat III oleh R.M. Soetomo Mangkoedjojo. Dimana ilmu tersebut berdasarkan “Wahyu” dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Semenjak itu Sdr. R.M Imam Kussupangat dimulai latihan tingkat III dilatih dan disyahkan oleh R.M. Soetomo Mangkoedjojo ( sebagai Ketua Dewan Pusat dan Dewan Pengesah ). Maka dari itu Sdr. R.M Imam Kussupangat tidak lepas sedikitpun peranan dan bimbingan dari R.M. Soetomo Mangkoedjojo sebagai pelatih atau disebut sebagai guru dalam pendidikan tingkat II maupun tingkat III
Tahun 1974 diselenggarakan Musyawarah Besar ( MUBES ) I Persaudaraan Setia Hati Terate dengan kesepakatan mengangkat R.M. Soetomo Mangkoedjojo sebagai Ketua Dewan Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate dan R.M. Imam Kussupangat sebagai Ketua Umum Pusat.
Pada tanggal 14 Desember 1975 R.M. Soetomo Mangkoedjojo wafat dan dimakamkan di Makam Cangkring Madiun.
Berikut adalah kedudukan yang pernah dipegang oleh R.M. Soetomo Mangkoedjojo dalam organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate
- Tahun 1948 adalah Ketua Umum Pusat yang pertama Persaudaraan Setia Hati Terate ( dari “ perguruan “ menjadi “ organisasi “ )
- Tahun 1956 Ketua Umum Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate,
- Tahun 1964 Ketua Umum Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate
- Tahun 1974 Ketua Dewan Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate
Demikian sedikit perjalanan hidup tentang R.M. Soetomo Mangkoedjojo, mudah – mudahan dengan sedikit catatan ini bisa membantu untuk tambahnya pengertian dan pengetahuan kita semua agar wawasan sejarah berdirinya Persaudaraan Setia Hati Terate sampai dengan perkembangannya dapat kita ikuti dan ketahui bersama secara tepat dan benar.
Nb : Di kutip dari buku
“ Sejarah Singkat dan Perkembangannya PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE “
disusun oleh : BAMBANG TUNGGUL WULUNG JUDHYASMARA
- NIW. 630100002
- PUTRA KANDUNG R.M. SOETOMO MANGKOEDJOJO
- PEMBIMBING & PEMBINA PADEPOKAN “WESI AJI” ( WEDAR SILAT AMONG JIWO ) PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE SEMARANG
BACA SELENGKAPNYA »»  

Selasa, 14 Agustus 2012

Profil Persaudaraan Setia Hati Terate

Jiwa patriotisme yang tinggi ditunjukkan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo, salah seorang Saudara Tertua Setia Hati, dengan bantuan teman-temannya dari Pilang Bango, Madiun dengan berani menghadang kereta api yang lewat membawa tentara Belanda atau mengangkut perbekalan militer. Penghadangan, pelemparan, dan perusakkan yang terjadi berulang-ulang sampai akhirnya ia ditangkap PID Belanda dan mendapat hukuman kurungan di penjara Cipinang dan dipindahkan ke Padang, Sumatera Barat. Setelah dibebaskan, Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang telah mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club yang kemudian mengaktifkan kembali perguruannya sampai akhirnya berkembang dengan nama Persaudaraan Setia Hati Terate.
Persaudaraan Setia Hati Terate dalam perkembangannya dibesarkan oleh RM Imam Koesoepangat murid dari Mohammad Irsyad kadhang (saudara) Setia Hati Pencak Sport Club (SH PSC) yang merupakan murid dari Ki Hadjar Hardjo Oetomo.
Sebelum menjadi kadhang SH dan mendirikan SH PSC, Ki Hadjar Hardjo Oetomo magang sebagai guru di SD Banteng Madiun. Tidak betah menjadi guru, bekerja di Leerling Reambate di SS (PJKA) Bondowoso, Panarukan dan Tapen. Tahun 1906 keluar dari PJKA dan bekerja menjadi Mantri Pasar Spoor Madiun di Mlilir dengan jabatan terakhir sebagai Ajudan Opsioner Pasar Mlilir, Dolopo, Uberan dan Pagotan (wilayah selatan Madiun). Pada tahun 1916 bekerja di pabrik gula Redjo Agung Madiun. Tahun 1917 masuk menjadi saudara SH dan dikecer langsung oleh Ki Ngabei Soerodiwirjo, pendiri Persaudaran Setia Hati. Pada tahun ini bekerja di stasiun kereta api Madiun hingga menjabat Hoof Komisaris. Tahun 1922 bergabung dengan Sarekat Islam dan mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club di Desa Pilangbango, Madiun, yang kemudian berkembang sampai ke daerah Nganjuk, Kertosono, Jombang, Ngantang, Lamongan, Solo, dan Yogyakarta.
Tahun 1925, ditangkap oleh Pemerintah Belanda dan dipenjara di Cipinang, kemudian dipindahkan ke Padang, Sumatra Barat selama 15 tahun. SH PSC dibubarkan Belanda karena terdapat nama “pencak”. Setelah pulang dari masa tahanan mengaktifkan kembali SH PSC dan untuk menyesuaikan keadaan, kata “pencak” pada SH PSC menjadi “pemuda”. Kata “pemuda” semata-mata hanya untuk mengelabui Belanda agar tidak dibubarkan. Bertahan sampai tahun 1942 bersamaan dengan datangnya Jepang ke Indonesia.
Tahun 1942, atas usul saudara SH PSC Soeratno Soerengpati tokoh pergerakan Indonesia Muda, nama SH Pemuda Sport Club diubah menjadi Setia Hati Terate. Pada waktu itu SH Terate bersifat perguruan tanpa organisasi.
Tahun 1948, atas prakarsa Soetomo Mengkoedjojo, Darsono,dan lain-lain mengadakan konferensi di rumah Ki Hadjar Hardjo Oetomo di desa Pilangbango, Madiun. Hasil konferensi menetapkan Setia Hati Terate yang dulunya bersifat perguruan diubah menjadi organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate dengan diketuai oleh Oetomo Mangkoewidjojo dengan wakilnya Darsono. Kemudian secara berturut-turut:
· Tahun 1950, Ketua Pusat oleh Mohammad Irsyad.
· Tahun 1974, Ketua Pusat oleh RM Imam Koesoepangat.
· Tahun 1977-1984, Ketua Dewan Pusat oleh RM Imam Koesoepangat dan Ketua Umum Pusat oleh Badini.
· Tahun 1985, Ketua Dewan Pusat oleh RM Imam Koesoepangat dan Ketua Umum Pusat oleh Tarmadji Boedi Harsono.
· Tahun 1988, Ketua Dewan Pusat RM Imam Koesoepangat meninggal dunia dan PSHT dipimpin oleh Ketua Umum Tarmadji Boedi Hardjono sampai sekarang.
Untuk menjadi saudara pada Persaudaraan Setia Hati “Terate” ini, sebelumnya seseorang itu terlebih dahulu harus mengikuti pencak silat dasar yang dimulai dari sabuk hitam, merah muda, hijau dan putih kecil. Pada tahap ini seseorang tersebut disebut sebagai siswa atau calon saudara.
Selama dalam proses latihan pencak silat, seorang pelatih/warga (saudara SH) juga memberikan pelajaran dasar ke-SH-an secara umum kepada para siswa.
Setelah menamatkan pencak silat dasar tersebut, seseorang yang dianggap sebagai warga atau saudara SH adalah apabila ia telah melakukan pengesahan yang dikecer oleh Dewan Pengesahan. Dewan pengesahan ini termasuk saudara SH yang “terbaik dari yang terbaik” yang dipilih melalui musyawarah saudara-saudara SH. Proses kecer tersebut berlangsung pada bulan Syura. Adapun sarat yang harus disediakan dalam pengeceran antara lain: Ayam jago, mori, pisang, sirih, dan lain sebagainya sarat-sarat yang telah ditentukan.
Dalam proses pengeceran ini, kandidat diberi pengisian dan gemblengan jasmani dan rohani dan ilmu ke-SH-an serta petuah-petuah, petunjuk-petunjuk secara mendalam dan luas. Saudara SH yang baru disahkan tersebut, dalam tingkatan ilmu disebut sebagai saudara tingkat I (erste trap). Pada Persaudaraan Setia Hati Terate juga dibagi dalam tiga jenis tingkatan saudara yaitu saudara SH Tingkat I (ester trap), Tingkat II (twede trap), tingkat III (derde trap).
Pada Persaudaraan Setia Hati Terate diajarkan 36 jurus pencak silat yang merupakan warisan dari Ki Ngabei Soerodiwirjo di erste trap serta pelajaran ilmu ke-SH-an yang dapat diperoleh pada tingkatan twede trap dan derde trap. Jurus-jurus tersebut merupakan ramuan dari beberapa aliran pencak silat yang berada di nusantara, di antaranya dari Jawa Barat, Betawi (Jakarta), dan Minangkabau.
Khadang SH Terate tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan di beberapa negara seperti Belanda, Perancis, Belgia, Jerman, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam. Secara administratif mulai dirintis pencatatan jumlah saudara pada tahun 1986. Sehingga jumlah saudara mulai tahun 1986 – 1999 sebanyak 108.267
BACA SELENGKAPNYA »»  

Tujuan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

Dasar dan Tujuan
Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate ikut mendidik manusia yang berbudi luhur tahu benar dan salah serta ikut Memayu Hayuning Bawono juga mengajarkan bela diri pencak silat dimana didalamnya terkandung unsur-unsur olah raga, dan seni bela diri serta merupakan seni budaya bangsa Indonesia yang perlu di kembangkan dan dilestarikan.

Berbudi Luhur
Manusia berbudi luhur adalah manusia yang baik, kehadiranya mampu menciptakan ketentraman, keamanan,kedamaian serta kebahagiaan lahir batin. Yang lemah merasa terlindungi dan yang kuat tidak merasa tersaingi. Manusia bisa di sebut baik bila perbuatan baiknya lebih banyak dari perbuatan buruknya walaupun selisihnya sedikit. Karena tidak ada manusia yang lepas dari dosa kecuali para utusan Tuhan. Mereka memang selalu di jaga dan di jauhkan dari perbuatan-perbuatan tercela agar di jadikan panutan umatnya.
Budi pekerti bisa menentukan nilai martabat manusia. Dan bila di tilik lebih lanjut berbudi luhur dapat di bedakan menajadi empat macam.

Berbudi Luhur kepada Tuhan
Kita harus yakin bahwa Tuhan menaruh embrio manusia kedalam kandungan ibunya, kemudian melahirkan ke alam dunia lalu membesarkan dan memberikan nikmat yang tak terhitung nilainya. Dia pula yang akan mematikan dan membangkitkanya nanti pada hari kiamat. Manusia selalu tergantung kepada Tuhan. Contoh-contoh kecil adalah ketidak mampuan manusia membuat setetes darah apalagi banyak. Ketidakberdayaan manusia menumbuhkan sel-sel daun pada satu pohon apalagi semua pohon. Ketidak tahuan pada bahan bakar matahari apalagi menyediakanya. Ilmu-ilmu jin dan manusia kalo di gabungkan tak akan lebih dari setetes air di samudera luas jika di bandingkan ilmu Tuhan. Maka kalau manusia mau berfikir sejenak pastilah ia merasa terpaksa atau sukarela untuk berterimaksih kepada Tuhan SWT. Ungkapan terimakasih kepada Tuhan bukan sekedar percaya kepadaNya. Bila manusia sekedar percaya tetapi tidak taat maka iblis akan lebih baik. Tentu saja iblis lebih baik, iblis lebih percaya kepada Tuhan dari pada manusia karena iblis pernah berdialog langsung dengan Tuhan tetapi tetap durhaka. Ungkapan terimaksih kepada Tuhan harus dinyatakan dengan perbuatan yaitu dengan memenuhi hak-hak Tuhan supaya Tuhan juga memenuhi hak-hak hambaNya.

Berbudi Luhur kepada Orang Tua dan Guru
Walaupun yang melahirkan manusia itu Tuhan (=ibu hanya mampu mengandung saja karena bila sudah tiba saat melahirkan maka ia tak akan mampu menahanya. Atau walaupun seorang ibu sedah ingin melahirkan tetapi kalau Tuhan belum menghandaki maka ia juga tak akan sanggup mengeluarkan bayinya. Bukti kekuasaan Tuhan ini, yaitu adanya ibu-ibu yang melahirkan saat sedang diperjalanan ke rumah sakit atau pada saat yang tidak di kehendaki ibu itu).Namun demikian jangan lupa bahwa ibu selalu menyambut kelahiran bayinya dengan rasa sakit dan darah, bahkan kadang-kadang bayinya di tebus dengan nyawa satu-satunya. Dan setelah putranya cukup umur maka ia menyerahkan kepada guru. Maka dari itu berterimakasih kepada orang tua dan Guru wajib.

Berbudi Luhur kepada Diri Sendiri
Memenuhi hak-hak jasmani dan rokhani dengan menjaga kesehatan makan makanan yang baik dan halal, menghindari makanan yang haram, miuman keras ganja , atau obat-obatan terlarang lainnya yang merusak saraf otak.
Berbudi Luhur kepada Semua Mahluk
Manusia adalah makluk sosial. Satu sama lain saling membutuhkan. Yang kaya membutuhkan tenaga yang miskin dan yang miskin memerlukan bantuan yang kaya, yang pandai memerlukan yang bodoh dan juga sebalikya.hal ini juga berlaku antar bangsa. Perbuatan baik dan buruk merupakan pantulan dari sifat seseorang. Maka orang yang bijaksana tidak akan merendahkan dirinya sendiri dengan menghina orang lain. Orang bijaksana selalu menjaga martabat dan kehormatanya dengan menyantuni orang lain terutama yang lemah.
Maka kalaupun harus terjadi tindak kekerasan tidak dapat di hindari, haruslah di sadari bahwa pendekar sejati tidak akan berangan-angan untuk menciderai tubuh maupun hati lawan. Kekerasan tadi hanyalah sekedar untuk memberi peringatan saja agar memiliki kesempatan bertaubat. Dan walaupun Tuhan mengijinkan membalas perbuatan yang jahat dengan kejahatan yang seimbang. Namun Tuhan juga menawarkan alternatif lain yang lebih baik yaitu memafkan karena memaafkan itu lebih mendekatkan kepada taqwa. Untuk itulah dalam Persaudaraan Setia Hati Terate mengajarkan kripen atau tehnik kuncian agar dapat mengalahkan lawan tanpa harus melukai apalagi sampai membunuh. Saling membunuh tanpa sebab yang dibenarkan sangatlah berat sangsinya apalagi sesama manusia.
Sedangkan contoh berbudi luhur kepada tumbuh-tumbuhan adalah tidak merusak lingkungan hidup. Bila nenebang pohon di hutan harus di adakan reboisasi atau penanaman kembali.
BACA SELENGKAPNYA »»  

pengurus pusat madiun


DAFTAR PENGURUS PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE PUSAT MADIUN

Sekretariat :
Padepokan Persaudaraan Setia Hati Terate
Jl. Merak Nambangan Kidul, Kota Madiun
Telp. (0351) 451548, 451180

Ketua Umum : H. TARMADJI BOEDI HARSONO, SE.
Ketua I : Drs. R. MOERDJOKO
Ketua II : Ir. RB. WIJONO
Ketua III : Drs. H. M. SINGGIH
Ketua IV : Drs. MOERHANDOKO
Ketua V : Ir. SAKTI TAMAT
Sekretaris Umum
Sekretaris I : SUDIRMAN, S.Sos.
Sekretaris II : DR. Aliyadi Ika. MM.
Bendahara
Bendahara I : H. WINARSO HM.
Bendahara II : DJUNAEDI SUPRAYITNO, S.Sos.
BACA SELENGKAPNYA »»  

Riwayat Singkat Ki Ngabei Ageng Soerodiwirdjo (Eyang Suro)


Ki Ngabei Ageng Soerodiwirdjo nama kecilnya adalah Muhamad Masdan, yang lahir pada tahun 1876 di Surabaya putra sulung Ki Ngabei Soeromihardjo (mantri cacar di ngimbang kab: jombang Ki ngabei Soeromihardjo adalah saudara sepupu RAA Soeronegoro (bupati Kediri pada saat itu). Ki Ageng soerodiwirdjo mempunyai garis keterunan batoro katong di Ponorogo, beliau kawin dengan ibu sarijati umur 29 tahun di surabaya dari perkawinan itu dianugrahi 3 anak laki-2 dan 2 anak perempuan namun semuanya meninggal dunia sewaktu masih kecil.
Pada usia 14 tahun (th 1890) beliau lulus SR sekarang SD kemudian diambil putra oleh pamanya (wedono di wonokromo) dan tahun 1891 yaitu tepat berusia 15 tahun ikut seorang kontrolir belanda di pekerjakan sebagai juru tulis tetapi harus magang dahulu (sekarang capeg). Pada usia yang relatif masih muda Ki Ageng Soerodiwirdjo mengaji di pondok pesantren tibu ireng jombang, dan disini lah beliau belajar pencak silat pada tahun 1892 pindah ke bandung tepatnya di parahyangan di daerah ini beliau berksempatan menambah kepandaian ilmu pencak silat. Ki Ageng Soerodiwirdjo adalah seorang yang berbakat, berkemauan keras dan dapat berfikir cepat serta dapat menghimpun bermacam-macam gerak langkah permainan. Pencak silat yang di ikuti antar lain:
* Cimande
* Cikalong
* Cibaduyut
* Ciampea
* Sumedangan
Tahun 1893 beliau pindah ke jakarta, di kota betawi ini hanya satu tahun tetapi dapat mempergunakan waktunya untuk menambah pengetahuan dalam belajar pencak silat yaitu:
* Betawian
* Kwitangan
* Monyetan
* Toya
Pada tahun 1894 Ki Ageng Soerodiwirdjo pindah ke bengkulu karena pada saat itu orang yang di ikutinya (orang belanda) pindah kesana.di bengkulu permainanya sama dengan di jawa barat, enam bulan kemudian pindah ke padang. Di kedua daerah ini Ki Ageng Soerodiwirdjo juga memperdalam dan menambah pengetahuannya tentang dunia pencak silat. Permainan yang diperolehnya antara lain : minangkabau
* Permainan padang Pariaman
* Permainan padang Sidempoan
* Permainan padang Panjang
* Permainan padang Pesur / padang baru
* Permainan padang sikante
* Permainan padang alai
* Permainan padang partaikan
Permainan yang di dapat dari bukit tinggi yakni :
* Permainan Orang lawah
* Permainan lintang
* Permainan solok
* Permainan singkarak
* Permainan sipei
* Permainan paya punggung
* Permainan katak gadang
* Permainan air bangis
* Permainan tariakan
Dari daerah tersebut salah satu gurunya adalah Datuk Rajo Batuah. Beliau disamping mengajarkan ilmu kerohanian. Dimana ilmu kerohanian ini diberikan kepada murid-murid beliau di tingkat II.
Pada tahun 1898 beliau melanjutkan perantuanya ke banda aceh, di tempat ini Ki Ageng Soerodiwirdjo berguru kepada beberapa guru pencak silat, diantarnya :
* Tengku Achamd mulia Ibrahim
* Gusti kenongo mangga tengah
* Cik bedoyo
Dari sini diperoleh pelajaran – pelajaran, yakni:
* Permainan aceh pantai
* Permainan kucingan
* Permainan bengai lancam
* Permainan simpangan
* Permainan turutung
Pada tahun 1902 Ki Ageng Soerodiwirdjo kembali ke Surabaya dan bekerja sebagai anggota polisi dengan pangkat mayor polisi. Tahun 1903 di daerah tambak Gringsing untuk pertama kali Ki Ageng Soerodiwirdjo mendirikan perkumpulan mula-mula di beri nama ‘SEDULUR TUNGGAL KECER” dan permainan pencak silatnya bernama “ JOYO GENDELO” .
Pada tahun 1917 nama tersebut berubah, dan berdirilah pencak silat PERSAUDARAAN SETIA HATI, (SH) yang berpusat di madiun tujuan perkumpulan tersebut diantaranya, agar para anggota (warga) nya mempunyai rasa Persaudaraan dan kepribadian Nasional yang kuat karena pada saat itu Indonesia sedang di jajah oleh bangsa belanda. Ki Ageng Soerodiwirdjo wafat pada hari jum`at legi tanggal 10 nopember 1944 dan di makamkan di makam Winongo madiun dalam usia enam puluh delapan tahun (68).
BACA SELENGKAPNYA »»  

Senin, 06 Agustus 2012

Ki Hadjar Hardjo Oetomo

Manusia dapat dihancurkan
Manusia dapat dimatikan
akan tetapi manusia tidak dapat dikalahkan
selama manusia itu setia pada hatinya
atau ber-SH pada dirinya sendiri
Falsafah Persaudaraan Setia Hati Terate itu ternyata sampai sekarang tetap bergaung dan berhasil melambungkan PSHT sebagai sebuah organisasi yang berpangkal pada “persaudaraan” yang kekal dan abadi.
Adalah Ki Hadjar Hardjo Oetomo, lelaki kelahiran Madiun pada tahun 1890. Karena ketekunannya mengabdi pada gurunya, yakni Ki Ngabehi Soerodiwiryo, terakhir ia pun mendapatkan kasih berlebih dan berhasil menguasai hampir seluruh ilmu sang guru hingga ia berhak menyandang predikat pendekar tingkat III dalam tataran ilmu Setia Hati (SH). Itu terjadi di desa Winongo saat bangsa Belanda mencengkeramkan kuku jajahannya di Indonesia.
Sebagai seorang pendekar, Ki Hadjar Hardjo Oetomo pun berkeinginan luhur untuk mendarmakan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain. Untuk kebaikan sesama. Untuk keselamatan sesama. Untuk keselamatan dunia. Tapi jalan yang dirintis ternyata tidak semulus harapannya. Jalan itu berkelok penuh dengan aral rintangan. Terlebih saat itu jaman penjajahan. Ya, sampai Ki Hadjar sendiri terpaksa harus magang menjadi guru pada sekolah dasar di benteng Madiun, sesuai beliau menamatkan bangku sekolahnya. Tidak betah menjadi guru, Ki Hadjar beralih profesi sebagai Leerling Reambate di SS (PJKA/Kereta Api Indonesia saat ini – red) Bondowoso, Panarukan, dan Tapen.
Memasuki tahun 1906 terdorong oleh semangat pemberontakannya terhadap Negara Belanda – karena atasan beliau saat itu banyak yang asli Belanda -, Ki Hadjar keluar lagi dan melamar jadi mantri di pasar Spoor Madiun. Empat bulan berikutnya ia ditempatkan di Mlilir dan berhasil diangkat menjadi Ajund Opsioner pasar Mlilir, Dolopo, Uteran dan Pagotan.
Tapi lagi-lagi Ki Hadjar didera oleh semangat berontakannya. Menginjak tahun 1916 ia beralih profesi lagi dan bekerja di Pabrik gula Rejo Agung Madiun. Disinipun Ki Hadjar hanya betah untuk sementara waktu. Tahun 1917 ia keluar lagi dan bekerja di rumah gadai, hingga beliau bertemu dengan seorang tetua dari Tuban yang kemudian memberi pekerjaan kepadanya di stasion Madiun sebagai pekerja harian.
Dalam catatan acak yang berhasil dihimpun, di tempat barunya ini Ki Hadjar berhasil mendirikan perkumpulan “Harta Jaya” semacam perkumpulan koperasi guna melindungi kaumnya dari tindasan lintah darat. Tidak lama kemudian ketika VSTP (Persatuan Pegawai Kereta Api) lahir, nasib membawanya ke arah keberuntungan dan beliau diangkat menjadi Hoof Komisaris Madiun.
Senada dengan kedudukan yang disandangnya, kehidupannya pun bertambah membaik. Waktunya tidak sesempit seperti dulu-dulu lagi, saat beliau belum mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Dalam kesenggangan waktu yang dimiliki, Ki Hadjar berusaha menambah ilmunya dan nyantrik pada Ki Ngabehi Soerodiwiryo.
Data yang cukup bisa dipertanggungjawabkan menyebutkan dalam tahun-tahun inilah Setia Hati (SH) mulai disebut-sebut untuk mengganti nama dari sebuah perkumpulan silat yang semula bernama “Djojo Gendilo Cipto Mulyo”.
Masuk Sarikat Islam.
Memasuki tahun 1922, jiwa pemberontakan Ki Hadjar membara lagi dan beliau bergabung dengan Sarikat Islam (SI), untuk bersama-sama mengusir negara penjajah, malah beliau sendiri sempat ditunjuk sebagai pengurus. Sedangkan di waktu senggang, ia tetap mendarmakan ilmunya dan berhasil mendirikan perguruan silat yang diberi nama SH Pencak Spor Club. Tepatnya di desa Pilangbangau – Kodya Madiun Jawa Timur, kendati tidak berjalan lama karena tercium Belanda dan dibubarkan.
Namun demikian semangat Ki Hadjar bukannya nglokro (melemah), tapi malah semakin berkobar-kobar. Kebenciannya kepada negara penjajah kian hari kian bertambah. Tipu muslihatpun dijalankan. Untuk mengelabuhi Belanda, SH Pencak Sport Club yang dibubarkan Belanda, diam-diam dirintis kembali dengan siasat menghilangkan kata “Pencak” hingga tinggal “SH Sport Club”. Rupanya nasib baik berpihak kepada Ki Hadjar. Muslihat yang dijalankan berhasil, terbukti Belanda membiarkan kegiatannya itu berjalan sampai beliau berhasil melahirkan murid pertamanya yakni, Idris dari Dandang Jati Loceret Nganjuk, lalu Mujini, Jayapana dan masih banyak lagi yang tersebar sampai Kertosono, Jombang, Ngantang, Lamongan, Solo dan Yogyakarta.
Ditangkap Belanda.
Demikianlah, hingga bertambah hari, bulan dan tahun, murid-murid Ki Hadjar pun kian bertambah. Kesempatan ini digunakan oleh Ki Hadjar guna memperkokoh perlawanannya dalam menentang penjajah Belanda. Sayang, pada tahun 1925 Belanda mencium jejaknya dan Ki Hadjar Hardjo Oetomo ditangkap lalu dimasukkan dalam penjara Madiun.
Pupuskah semangat beliau ? Ternyata tidak. Bahkan semakin menggelegak. Dengan diam-diam beliau berusaha membujuk rekan senasib yang ditahan di penjara untuk mengadakan pemberontakan lagi. Sayangnya sebelum berhasil, lagi-lagi Belanda mencium gelagatnya. Untuk tindakan pengamanan, Ki Hadjar pun dipindah ke penjara Cipinang dan seterusnya dipindah di penjara Padang Panjang Sumatera. Ki Hadjar baru bisa menghirup udara kebebasan setelah lima tahun mendekam di penjara dan kembali lagi ke kampung halamannya, yakni Pilangbangau, Madiun.
Selang beberapa bulan, setelah beliau menghirup udara kebebasan dan kembali ke kampung halaman, kegiatan yang sempat macet, mulai digalakan lagi. Dengan tertatih beliau terus memacu semangat dan mengembangkan sayapnya. Memasuki tahun 1942 bertepatan dengan datangnya Jepang ke Indonesia SH Pemuda Sport Club diganti nama menjadi “SH Terate”. Konon nama ini diambil setelah Ki Hadjar mempertimbangkan inisiatif dari salah seorang muridnya Soeratno Soerengpati. Beliau merupakan salah seorang tokoh Indonesia Muda.
Selang enam tahun kemudian yaitu tahun 1948 SH Terate mulai berkembang merambah ke segenap penjuru. Ajaran SH Terate pun mulai dikenal oleh masyarakat luas. Dan jaman kesengsaraanpun sudah berganti. Proklamasi kemerdekaan RI yang dikumandangkan oleh Soekarno-Hatta dalam tempo singkat telah membawa perubahan besar dalam segala aspek kehidupan. Termasuk juga didalamnya, kebebasan untuk bertindak dan berpendapat. Atas prakarsa Soetomo Mangku Negoro, Darsono, serta saudara seperguruan lainnya diadakan konferensi di Pilangbangau (di rumah Alm Ki Hadjar Hardjo Oetomo). Dari konferensi itu lahirlah ide-ide yang cukup bagus, yakni SH Terate yang semenjak berdirinya berstatus “Perguruan Pencak Silat” dirubah menjadi organisasi “Persaudaraan Setia Hati Terate”. Selanjutnya Soetomo Mangkudjajo diangkat menjadi ketuanya dan Darsono menjadi wakil ketua.
Tahun 1950, karena Soetomo Mangkudjojo pindah ke Surabaya, maka ketuanya diambil alih oleh Irsad. Pada tahun ini pula Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah seorang tokoh pendiri PSHT, mendapatkan pengakuan dari pemerintah Pusat dan ditetapkan sebagai “Pahlawan Perintis Kemerdekaan” atas jasa-jasa beliau dalam perjuangan menentang penjajah Belanda.
BACA SELENGKAPNYA »»  

PEDOMAN,SEMBOYAN,FALSAFAH & BUKTI-BUKTI PERSAUDARAAN SETIA TERATE





*PEDOMAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
"Musuh jangan dicari kalau bertemu jangan lari(3N:ngalah-ngaleh-ngamuk)".



*SEBOYAN PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE
"Selama bumi masih berputar dan selama matahari terbit dari upuk timur serta tenggelam/terbenam di upuk barat SH TERATE tetap jaya selamanya..


*FALSAFAH PERSAUDARAAN SH TERATE
"Manusia dapat dihancurkan danmanusia dapat dimatikan,akan tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu masih berpegang teguh pada dirinya atau tetap setia pada hati nuraninya sendiri.


*Bukti-bukti Persaudaraan sh terate
=>Jika akan sambung(latih tanding)di awali dengan berjabat tangan
=>Mong tinemong
=>Tidak sentimen
=>Kalau bertemu teman atau pelatih berjabat tangan
=>Jika sambung(latih tanding) dapat mengendalikan diri terhadap lawan.
Persaudaraan Setia Hati Terate, sebagai salah satu cabang bela diri yang membentuk manusia berbudi luhur tahu benar dan salah, terus mewanti-wanti para warganya dengan memberikan ke-SH-an. Pemberian ke-SH-an ini dimaksudkan agar semua warga (pendekar) SH Terate mampu menjadi manusia yang berbudi luhur tahu benar dan salah, saling menghamat-hamati antar saudara dan saling nasihat-menasihati dalam kebenaran.

Kadang-Kadang SH Terate semua, melalui tulisan yang sangat sederhana ini, kami ingin mengajak pada para Kadang semua untuk ingat pada nama dan semboyan kita TERATE. Seperti yang ditulis oleh Dr. Setiawan Dalimartha dalam bukunya "Atlas Tumbuhan Obat Indonesia" Jilid 4 terbitan Puspa Swara, Jakarta, bunga teratai sebagaimana yang tertuang dalam lambang organisasi kita, memiliki manfaat yang sangat besar bagi manusia. Marilah kita jadikan diri kita sebagai manusia yang "Memayu Hayuning Bawono" seperti bunga teratai itu.

Teratai yang dalam berbagai bahasa - misalnya seroja (Malaka), padma(India), terate (Jawa), lien (Cina), sacred lotus (Inggris) memilik khasiat yang sangat besar. Teratai merupakan tumbuhan air yang indah, asli dari daratan Asia. Biasanya teratai dibudidayakan di kolam, pot bunga, juga kadang-kadang tumbuh di rawa-rawa.

Adapun beberapa manfaat dari teratai adalah sebagai berikut:
  1. Biji teratai (lian zi), berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi, tonik untuk jantung, limpa, sistem reproduksi, penenang (sedatif), menguatkan limpa dan dan lambung.
  2. Tunas biji teratai (lian zi xin), menghilangkan panas dalam di jantung, meredakan demam, menghentikan pendarahan, menghambat ejakulasi dini.
  3. Kulit biji teratai, berguna menghentikan pendarahan, menghilangkan panas dalam di lambung, serta mengeluarkan panas dan lembab dari usus.
  4. Benang sari (lian xu), meredakan panas jantung, menguatkan fungsi ginjal, menghambat ejakulasi dini, dan menghentikan pendarahan.
  5. Dasar bunga (receptacle), berguna menghancurkan bekuan darah, menghentikan perdarahan, dan menolak lembab.
  6. Tangkai teratai (dari tangkai daun/lian geng dan tangai bunga/liang fang) berkhasiat menurunkan tekanan darah (hipotensif), pereda demam, melancarkan kencing, tonik pada limpa.
  7. Daun (he ye), berkhasiat membersihkan panas dan menghilangkan lembab, menaikkan Yang, dan menghentikan pendarahan.
  8. Dasar daun berkhasiat sebagai pereda demam dan menghilangkan lembab, menormalkan haid, dan menghuatkan kehamilan.
  9. Jika dimakan mentah rimpang teratai (ou jie) - rimpang adalah bagian dari batang dan bagian-bagian lain yang bukan daun dan akar - berkhasiat sebagai pereda demam, mendinginkan rasa panas yang dalam, dan menghancurkan darah beku. Jika dimakan setelah masak, berkhasiat menguatkan limpa, meningkatkan selera makan, penambah darah, membantu pertumbuhan otot, dan obat diare.
  10. Tepung dari rimpang berkhasiat menghentikan pendarahan, penambah darah, serta mengatur fungsi ginjal dan limpa.
  11. AKar berkhasiat menghentikan pendarahan, membuyarkan darah beku, dan penenang
Jadi, marilah saudara-saudaran kadang-kadang SH Terate, jadilah manusia berbudi luhur tahu benar dan salah seperti bunga teratai yang selalu memberi manfaat pada manusia, dari akar sampai daun dan bunganya semua memiliki manfaat. Tidak ada bagian dari bunga teratai yang tidak ada manfaatnya. Maka kita sebagai manusia SH Terate pun akan selalu bermanfaat. Bunga teratai dapat tumbuh di mana pun, selalu tampak indah, sekalipun tumbuh di comberan. Pun demikian halnya dengan kita, manusia SH Terate pun akan dapat bersinar dan harus bersinar dalam kondisi bagaimanapun dan di tempat seperti apapun, dapat menyinari sekitarnya dan bermanfaat bagi lingkungannya serta menjadi sosok yang selalu dapat dijadikan panutan dan indah dipandang orang, seperti semboyan kita "Memayu Hayuning Bawono".
BACA SELENGKAPNYA »»  

Sejarah singkat Raden Mas Imam Koessoepangat


Sejarah singkat Raden Mas Imam Koessoepangat



Berikut merupakan catatan singkat Raden Mas Imam Koessoepangat, yang mana beliau adalah tokoh yang membawa PSHT menjadi termashur. Dengan gelar kebangsawanan asli ,bukan hadiah atau pemberian lembaga tertentu semakin membuat yakin para kadang mudanya.



Sebelum melihat jauh kedepan mengenai perkembangan Persaudaraan Setia Hati Terate sekarang ini, kita ingatkan julukan : “PENDHITA WESI KUNING”.Siapa kah Pendhita Wesi Kuning itu? Ia dikenal seorang yang berdedikasi tinggi, dalam kamus hidupnya tidak ada kata menyerah dalam menghadapi tantangan. Pola hidupnya sederhana meskipun ia sendiri dilahirkan dari keluarga yang bermartabat, penerus trah kusumah rembesing madu amaratapa wijiling handanawarih. Kiatnya “Sepiro gedhening Sengsoro Yen Tinompo Amung dadi Cobo” dan kiat itu dihayatinya dijabarkan dalam lakunya sampai akhir hayatnya.



Ia teguh dalam pendiriannya yakni mengabdi pada sesama maka orang-orangpun memberi julukan “PENDHITA WESI KUNING” (konon julukan ini mengacu pada warna wesi kuning sebagai senjata kedewataan yang melambangkan ketegaran, kesaktian, kewibawaan sekaligus keluhuran). Ketika ia di tanya, siapakah orang yang paling dicintainya di dunia ini ?. ia akan menjawab dengan tegas “IBU “. Dan ketika ia di tanya organisasi apakah yang paling ia cintai selama di dunia ini ?. maka ia pun akan mengatakan PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE.
Dua jawabpan di atas, pertanyaan yang mengacu pada kedalaman rasa itu, telah di buktikan tidak hanya ucapan belaka tetapi dengan kerja nyata. Hampir sepanjang hidupnya waktu, tenaga, pikiran dan jiwanya dipersembahkan demi baktinya kepada keduanya itu. Yakni ibu, seorang yang telah berjasa atas keberadaan di dunia ini, dan persaudaraan setia hati terate sebuah organisasi tempat is menemukan jati diri, sekaligus ajang darma baktinya dalam rangka mengabdi kepada sesama.Dialah RADEN MAS IMAM KOESOEPANGAT. Putra ketiga dari pendawa lima. Yang lahir dari garba : Raden Ayu Koesmiyatoen dengan RM AMBAR KOESSENSI. Bertepatan pada hari jum`at pahig tanggal 18 november 1938, di Madiun kakek beliau (Kanjeng Pangeran Ronggo Ario Koesnoningrat) adalah bupati Madiun VI dan neneknya (Djuwito) atau (RA Pangeran Ronggo Ario Koesnoningrat), merupakan figur yang di segani pada saat itu.
Menurut keterangan dari pihak keluarganya, trah Kanjeng Pangeran Ronggo Ario Koesodiningrat selain di kenal sebagai penerus darah biru juga dikenal sebagai bangsawan yang suka bertapa brata satu laku untuk mencari hakikat hidup dengan jalan meninggalkan larangan-larangan Tuhan Yang Maha Esa serta membentengi diri dari pengaruh keduniawian. Bakat alam yang mengalir dalam darah kakeknya ini , di kemudian hari menitis ke dalam jiwa RM IMAM KOESOEPANGAT. Dan mengantarkan menjadi seorang Pendekar yang punya Kharisma dan di segani sampai ia sendiri di juluki. “Pandhita Wesi Kuning”.
Masa KecilMasa kecil RM IMAM KOESOEPANGAT di lalui dengan penuh suka dan duka, ia seperti hal nya saudara-saudara kandungnya (RM Imam Koesoenarto dan RM Imam Koesenomihardjo,dan RM Koesenomihardjo kakak serta RM Imam Koeskartono dan RM Abdullah Koesnowidjodjo,adik) hidup dalam asuhan kedua orang tuanya, menempati tempat tinggal kakeknya di lingkungan kabupaten Madiun . (menurut sumber terate) semasa kecilnya, RM Imam Koesoepangat belum menunjukan kelebihan yang cukup berararti. Di sekolahnya (SD latihan duru satu : sekarang SDN indrakila Madiun) ia bukan tergolong siswa yang paling menonjol, salah satu nilai lebih yang di miliknya barangkali hanya karena keberanianya.selain ia sendiri sejak kecil sudah di kenal sebagai bocah yang jujur dan suka membela serta suka menolong teman-teman sepermainanya.
Ketika berumur 13 tahun, semasa ia haus damba kasih dari ayahanda nasib berbicara lain RM Ambar Koesensi (ayahanda tercinta) di panggil ke Hadirat Tuhan yang maha Esa, tepatnya pada tanggal 15 maret 1951 , sewaktu ia masih duduk di kelas 5 SDN. RM Imam Koesoepangat kecilpun seperti tercerabut dari dunia kana-kanaknya, sepeninggalnya orang yang di cintainya itu sempat menggetarkan jiwanya. Namun kematian tetap kematian tidak seorangpun mampu menolak kehadiranya. Begitu juga yang terjadi pada RM Ambar Koesensie.
Hari-hari berikutnya RM Imam Koeseopangat diasuh langsung oleh ibunda RA Koesmiatoen Ambar Koesmiatoen. Di waktu-waktu senggang ibunda sering kali mendongeng tentang pahlawan-pahlawan yang dikenalnya dan tidak lupa memberi petuah hidup. Berawal dari tatakrama pergaulan, tatakrama menembah (bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa) sampai merambah pada pengertian budi luhur dan mesubrata.
Masuk Persaudaraan Setia Hati Terate
Benih luhur yang di tanamkan ibundanya itu lambat laun ternyata mampu mengendap dan mengakar di dalam jiwa RM Imam Soepangat, ia lebih akrab dengan panggilan “ARIO” perhatianya terhadap nilai-nilai budi luhur kian mekar bagai bak terate di tengah telaga. Semenjak kecil sudah menyukai laku tirakat, seperti puasa dll sejalan dengan itu sikapnya mulai berubah ia mulai bisa membawa diri menempatkan perasaan serta menyadari keberadaannya. Gambaran seorang Ario kecil, sebagai bocah ingusan, sedikit demi sedikit mulai di tinggalkannya.
Rasa keingintahuan terhadap berbagai pengetahuan terutama ilmu kanuragan dan kebatinan yang menjadi idaman semenjak kecil kian hari semakin membakar semangatnya. Melecut jiwanya untuk segera menemukan jawabanya, barang kali terdorong oleh rasa keingintahuanya itulah ketika umurnya bejalan enam belas tahun RM Imam Koeseopangat mulai mewujudkan impianya. Di sela-sela kesibukanya sebagai siswa di SMP 2 Madiun, ia mulai belajar pencak silat di bawah panji-panji Persaudaraan Setia Hati terate. Kebetulan yang melatih saat itu adalah mas IRSAD (murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo) selang lima tahun kemudian 1959 setelah tamat dari SMA Nasional Madiun ia berhasil menyelesaikan Pelajaran di Persaudaraan Setia Hati Terate dan berhak menyandang gelar pendekar tingkat satu.



KESHAN PSHT


=>3 SIKAP ORANG SH TERATE
1.Tidak menunjukan keahlian di muka umum
2.Tidak boleh menerima barang yg tidak sah(barang curian)
3.Tidak boleh mencari musuh?masalah

=>Catur bakti
1.Berbakti(bertaqwa) kpd tuhan YME
2.berbakti kepada orang tua
3.berbakti kepadaguru atau pelatih
4.berbakti kepada nusa &bangsa

=>mo5(mo limo/ lima M)
1.maling(mencuri)
2.minnum(mabuk alkohol atau sejenisnya)
3.medok(main perempuan)
4.main(berjudi)
5.madat(memakai narkoba atau sejenisnya)
BACA SELENGKAPNYA »»  

Macam takut,Tritunggal,Larangan,dan Kewajiban PSHT





3.macam takut dlm psht:
-Takut mati
-Takut salah
-Takut Sakit
-Takut malu

Tritunggal PSHT:
~Cerdas:apabila di beri materi senam,jurus dll..cepat nyambung/tanggap
~Tangkas: Apabila di beri tekhnik beladiri di pergunakan dengan baik dan benar pada waktu sambung
~Tabah:Apabila mendapat cobaan kita terima dengan tabah dan ikhlas.

LARANGAN-LARANGAN SH TERATE
1.Tidak boleh mendirikan latihan tanpa se izin pelatih sesepuh atau pengurus
2.Tidak boleh sombong
3.Tidak boleh merusak pager ayu
4.Tidak boleh merusak pupus ijo
5.Tidak boleh berkelahi sesama warga sh terate

KEWAJIBAN SH TERATE
1.Menjaga nama baik organisasi sh terate
2.Bertaqwa kepada tuhan YME
3.Bersikap kesatria & tetap pendiriannya
4.Merendah diri
5.Bersikap ramah tamah & sopan santun
6.tenggang rasa/teposeliro
7.Memberi contoh baik kepada masyarakat
8.Berani karena benar takut karena salah
9.Bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri

BACA SELENGKAPNYA »»  

PANCA DASAR

PANCA DASAR

Dalam PSHT kita tidak hanya belajar pencak silat atau beorganisasi tapi lebih dari itu maka dari kita mengenal adanya 5 dasar PSHT , meliputi :
  1. Persaudaraan.
  2. Olahraga
  3. Beladiri
  4. Kesenian.
  5. Kerohanian / Ke – SH – an .
1. Persaudaraan :
Persaudaraan adalah suatu hubungan batin antara manusia dengan manusia yang sifatnya seperti saudara kandung dan ini di tanamkhan sejak siswa mulai mengecap pelajaran PSHT.Dengan persaudaraan , manusia di akui dan di perlakukan sesuai dengan harkat martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya. Perlakuan ini tanpa membedakan hak dan kwajiban azasinya , kedudukan sosial ekonomi , keturunan , agama & kepercayaan , jenis kelamin dll . Yang mana Persaudaraan dalam PSHT bersifat kekal dan abadi.
2. Olahraga :
Pengertian olahraga di sini adalah mengolah tubuh / raga dengan gerakan2 pencak silat yang terdapat dalam PSHT. Adapun manfa’at bermain pencak silat :
- Memperbaiki suasana hati.
- Menumbuhkhan rasa percaya diri
- Mengurangi stress
- Menguatkhan otot tubuh .
- Membantu proses metabolisme dalam tubuh.
- Membina kekuatan , kecepatan , ketepatan dan keseimbangan .
3. Beladiri :
Dengan pencak silat yang di jiwai oleh pengenalan kepada sang pencipta dan diri pribadi maka pencak silat berfungsi sebagai alat membela diri untuk mempertahankhan kehormatan.
PSHT tidak mengajarkhan beladiri asing , karena pencak silat yang berakar pada budaya asli Indonesia tidak kalah mutunya dengan beladiri asing . Dengan demikian PSHT ikut mempertahankhan dan mengembangkan kepribadian bangsa Indonesia.
4. Kesenian :
Seni adalah keindahan , dimana kesenian dalam pencak silat dapat berbentuk permainan tunggal , ganda atau massal .
Adapun tujuan seni dalam pencak silat :
- Memelihara kaidah pencak silat yang baik dengan menumbuhkhan kelenturan , keluwesan dan keindahan gerakan yang di hubungkan dengan keserasian irama.
- Sebagai latihan dalam pengembangan aspek keserasian dan keselarasan yang di harapkhan dapat berpengaruh dalam sikap dan perilaku hidupnya.

5. Kerohanin / Ke – SH – an :
Di dalam PSHT , kerohanian sering di sebut dengan ke – SH- an . kerohanian merupakan sumber azasi Tuhan YME untuk mencapai Manusia yang berbudi luhur guna kesempurnaan hidup . Adapun tujuan kerohanian dalam PSHT adalah unutk mendidik anggota PSHT yang berjiwa setia hati agar di dalam menempuh kehidupan ini memperoleh kebahagian dan kesejahteraan lahir batin dunia dan akhirat .

Ajaran PSHT
Lewat konsep pembelajaran yang terangkum dalam Panca Dasar tersebut PSHT berupaya membimbing warganya untuk memiliki lima watak dasar yaitu :
  1. Berbudi luhur tahu benar dan salah serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Pemberani dan tidak takut mati.
  3. Berhadapan dengan masalah kecil dan remeh mengalah, baru bertindak jika menghadapi masalah prinsip yang menyangkut harkat dan martabat kemanusiaan.
  4. Sederhana.
  5. Mamayu Hayuning Bawana (berusaha menjaga kelestarian, kedamaian, dan ketentraman hati).

Melengkapi eksistensi sebagai organisasi cinta perdamaian, PSHT memformat warganya lewat beberapa butir filsafat perjuangan hidup, antara lain:

  1. Sepiro gedhining sengsoro yen tinompo amung dadi cobo(seberat apapun cobaan yang diterima manusia jika dijalani dengan lapang dada akan diperoleh hikmah yang tidak terkira.)
  2. Sak apik-apike wong yen aweh pitulungan kanthi dhedhemitan (Sebaik-baiknya manusia jika memberikan pertolongan dengan ikhlas tanpa pamrih dan tidak perlu diketahui orang lain).
  3. Aja waton ngomong ning ngomong kang ngango waton (jangan suka berbuat jelek pada sesama berbuatlah kebajikan pada sesama).
  4. 4. Aja seneng gawe ala ing liyan, apa alane gawe senenge liyan (jangan suka mencelakakan orang lain, tidak ada jeleknya membuat senang orang lain).
  5. 5. Aja sok rumangsa bisa, nanging sing bisa rumangsa (jangan merasa diri paling super, tapi sadar diri dan sadar akan keberadaan orang lain).
  6. 6. Ngundhuh wohing pakarti, sapa nandur bakal ngundhuh (segala darma pasti akan berbuah, apapun perbuatan yang kita lakukan pasti akan kembali pada diri kita sendiri).
BACA SELENGKAPNYA »»  

MACAM-MACAM SABUK DALAM PSHT BESERTA ARTINYA

1. ARTI SABUK POLOS ATAU HITAM
   Sabuk polos atau hitam secara mendasar mengandung arti bahwa siswa yg berada di tingkat polos adalah siswa yg buta atau tidak mengetahui dgn baik organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate. Warna hitam menunjukkan warna dasar dari pakaian SH Terate sehingga warna sabuk polos dapat berarti juga siswa polos adalah siswa yg baru blajar dan baru mengenal Persaudaraan Setia Hati Terate dan tidak boleh ditunjukan kepada orang lain.
2. ARTI SABUK JAMBON
   Sabuk jambon secara mendasar mengandung maksud bahwa siswa jambon adalah siswa yg mulai mengenal SH Terate dan mengenal arah yg benar. Warna jambon mengandung arti warna keragu-raguan, jadi sifat ragu-ragu selalu ada di siswa tingkatan jambon. Dalam berbagai sumber, jambon juga mengandung maksud adalah sifat matahari yg terbit atau sifat matahari yg terbenam, yaitu sifat yg mulai mengarah ke suatu kepastian tetapi masih dalam taraf mengantung dan belum tetap wataknya. 
3. ARTI SABUK IJO/HIJAU
   Sabuk hijau secara mendasar mengandung maksud bahwa siswa hijau adalah siswa yg sudah mantap/tenang hatinya. Warna hijau mengandung arti warna keadilan dan keteguhan dalam menjalani sesuatu. Sifat inilah yg di harapkan terbentuk pada siswa hijau, dimana siswa tersebut maupun berbuat adil, mulai dididik untuk madep, karep, mantep, dengn mengutamakan ajaran SH Terate.
4. ARTI SABUK PUTIH (kecil) 
   Sabuk putih atau putih kecil adalah tingkatan siswa yg terakhir dalam latihan Persaudaraan Setia Hati Terate. Sabuk putih berarti bahwa seseorang yg telah mencapai tingkatan ini adalah orang yg telah mengerti arah yg sebenarnya dan telah mengetahui perbedaan antara benar dan salah. Pada tingkatan ini, seorang siswa akan menamatkan pelajaran SH Terate baik pelajaran olah kanuragan (beladiri) maupun pelajaran kerohanian/ke-SH-an.
Warna putih melambangkan kesucian, oleh karena itu sifat dan watak yg diharapkan dari siswa tingkat putih adalah siswa tersebut dapat bertindak berdasarkan prinsip kebenaran, dan bersikap tenang seperti air yg mengalir. Dalam suatu pepatah SH Terate disebutkan "tiniti liring, tindak ing ati".
BACA SELENGKAPNYA »»  

ARTI & MAKNA LAMBANG PSHT

1. BENTUK SEGI EMPAT
    Melambangkan 4 kibat dan lima pancer atau yang dimaksud arah mata angin (pancernya di mana kita berpijak) artinya,orang SH Terate dalam mencapai tujuannya/mengembangkan dirinya selalu memegang teguh pada wasiat "Persaudaraan Setia Hati Terate."
2. DASAR HITAM
    Melambangkan persaudaraan orang PSHT yang dalam arti kiasannya adalah kekal dan abadi.Persaudarran yang dimaksud adalah persaudaraan yang sangat erat seperti saudara,bahkan melebihi eratnya saudara kandung.Dan dalam wasiat SH Terate, dilarang berkelahi sesama  SH Terate.
3. HATI BERWARNA PUTIH,TEPI MERAH
    Berwarna putih melambangkan kesucian hati atau orang SH Terate harus selalu berpikiran bersih/suci.Tepi merah melambangkan batasan kedisiplinan atau cinta kasih yang ada batasnya, artinya cinta kasih yang diberikan adalah suci tanpa pamrih, tidak berlebihan dan selalu ada batasnya, karena cinta kasih yang tidak ada batasnya akan membuat orang yang diberi cinta kasih memberi sengsara atau bahkan bisa membunuhnya.
4. HATI BERSINAR
    Melambangkan bahwa dimanapun orang SH Terate berada harus dapat memancarkan sinar kasih sayang atau bahasa jawanya "Asih Sapono Padane Tumitah"(saling mengasihi sesama makhluk Tuhan).Juga melambangkan jalannya "Manungso Iku Bakal Nginduh Wohing Pakarti"(manusia itu akan memetik hasil karyanya) dalam bahasa jawa "Sing Sopo Nandur Pari,Bakal Ngunduh Pari,Sing Sopo Nandur Rawe,Bakal Ngunduh Rawe".Arti lain bahwa sinar tersebut adalah pancaran sinar yang berwarna terang benderang,ini mengandung suatu maksud bahwa orang SH Terate harus sanggup menciptakan suasana tentram,damai dan menyenangkan pada lingkungan dimanapun dia berada.

5. BUNGA TERATE
    Bunga Terate dapat hidup di segala tempat(di air,di rawa) dan selalu berada dia atas, melambangkan bahwa orang SH Terate harus mempunyai semangat juang tinggi atau ketahanan semangat optimisme dalam mempertahankan cita-cita untuk memperoleh kebahagiaan lahir dan batin dan dimanapun orang SH Terate harus dapat jadi panutan yang baik di masyarakat.

6. BUNGA TERATE TERDIRI DARI KUNCUP, SETENGAH MEKAR DAN MEKAR
    Anggota dari PSHT terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, ada yang kaya, ada yang setengah kaya, ada yang miskin, namun diharapkan semua orang SH Terate harus tetap utuh saling menganggap sebagai saudara kandung,tidak terkotak-kotak.

7. TULISAN "PERSAUDARAAN" DI TEMPATKAN DI ATAS
    Melambangkan dalam SH Terate yang diutamakan adalah Persaudaraannya. Orang SH Terate harus seimbang antara persaudaraan dan pencaknya.

8. PITA TEGAK PUTIH GARIS TENGAH MERAH
    Melambangkan keberanian di atas kesucian atau berani karena benar,takut karena salah (Kami Tidak Mencari Pedang Bermerah Darah,Tetapi Bila Terpaksa Berjumpa Maka Kami Tidak Akan Lari Menjauhinya).Juga melambangkan bahwa orang SH Terate berdiri tegak di atas keberanian dan keadilan.

9. SENJATA PERSILATAN
    Melambangkan bahwa di dalam SH Terate diajarkan sesuatu kekuatan untuk membela diri yaitu pencak silat asli budaya bangsa Indonesia yang telah diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang kita.Pepatah SH Terate mengatakan pencak silat adalah budaya asli bangsa Indonesia,oleh sebab itu, kita lestarikan keberadaannya untuk membekali jiwa bangsa Indonesia menjadi kuat dan beradab karena bangsa yang kehilangan kebudayaanya adalah bangsa yang terjajah jiwanya.

10. TULISAN BERWARNA KUNING
      Melambangkan kejayaan dan keagungan atau kebesaran, dimanapun SH Terate berada harus tetap jaya dan berkembang.Pepatah SH Terate mengatakan "Selama Matahari Masih Bersinar Dan Selama Bumi Masih Di Huni Manusia, Maka Selama Itu Pula Setia Hati Terate Tetap Jaya Abadi Untuk Selama-lamanya".
BACA SELENGKAPNYA »»  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...