Jumat, 14 September 2012

Teknik menghancurkan Benda keras !

Pemecahan benda keras tidak asing bagi yang berkecimpung dalam dunia persilatan,  Pematahan dan pemecahan dapat dijelaskan secara lebih ilmiah, sebagai berikut :

Benda Keras
Untuk tingkat kesulitan pemecahan benda keras ini tergantung 2 paktor :

  1. Jenisnya Bahannya, jenis bahan ini mempengaruhi tingkat  kerapatan molekular dan kelenturannya. Contoh, balok beton lebih mudah memcahkannya dari pada baja, karena baja lebih rapat ikatan molekularnya dan juga lebih lentur. untuk memecahkan besi lebih sulit daripada baja karena kerapatan dan daya lentur lebih besar dari pada baja.
  2. Posisi benda yg akan dipukul. misal beton yang akan di hancurkan ujung beton ini disangga akan lebih mudah daripada beton yg disimpan dilantai, dan lebih sulit lagi bila 2-3 tumpuk beton disimpan ditanah/lantai yg di hancurkannya bagian tengah atau bawahnya saja tanpa menghancurkan bagian atasnya.
Jadi  Walaupun benda itu kelihatan keras dan kaku, namun menurut ilmu mekanika benda tersebut  memiliki sedikit kelenturan. Demikian pula dengan balok es, kikir atau lempengan besi baja. Per mobil termasuk mempunyai kelenturan yang lebih tinggi. Kelenturan sangat mempengaruhi proses patahnya benda dan proses tumbukan antara tangan dan benda.

Tangan
Anggota tubuh yg biasa dugunakan tuk memecahkan ini adalah Tangan, dibagi atas telapak, pisau  hasta,  dan siku. Pada proses tumbukan sebagian tenaga terserap oleh kelenturan otot. Secara sederhana dibayangkan bahwa tenaga yang diserap oleh perubahan bentuk otot menyerupai dengan tenaga untuk membengkokkan lengan seseorang yang sedang dikejangkan. Sejumlah tenaga pada proses tumbukan telah digunakan untuk mengubah bentuk otot pada sisi telapak serta otot-otot lainnya pada telapak, pergelangan, dan siku. Tulang manusia sebenarnya sangat kuat, menurut ilmu mekanika, tulang manusia dapat menanggung kerapatan gaya (stress) sampai empat puluh kali lipat dibandingkan beton. jadi tidak perlu khawatir tulang kita akan patah. bagian tangan manapun yg akan digunakan yg paling baik adalah menggunakan otot tuk memecahkannya agar efek cedera dari tumbukan bisa di minamalisir.


Tumbukan
Menurut Newton gaya yang terjadi adalah sama dengan massa benda dikali percepatan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengamati bahwa gaya yang diberikan kepada sebuah benda, selalu berasal dari benda lain. gerobak bergerak karena kita yang mendorong, paku dapat tertanam karena dipukul dengan martil, buah mangga yang lezat jatuh karena ditarik oleh gravitasi bumi.
Pada waktu tangan menumbuk benda, tangan  memberikan gaya kepada benda keras  itu, maka benda  tersebut akan membalas dengan memberikan gaya kepada tangan, di mana gaya yang diberikan sama besar tetapi berlawanan arah. Jadi gaya yang bekerja pada sebuah benda merupakan hasil interaksi dengan benda lain. Gaya yang kita berikan arahnya menuju benda keras itu , sedangkan gaya yang diberikan oleh benda keras arahnya menuju tangan kita. Ketika kita memukul , Jadi  Walaupun benda itui kelihatan keras dan kaku, namun menurut ilmu mekanika benda tersebut  memiliki sedikit kelenturan, gaya yang kita berikan tersebut menggerakan benda keras tersebut menjadi , Pada saat benda tertumbuk, bentuknya berubah menjadi melengkung. Karena bentuknya melengkung maka bagian atas dari benda menjadi pendek, sedangkan bagian bawah menjadi panjang. Pertambahan panjang bagian bawah menimbulkan gaya tarikan sampai pada suatu saat di mana kerapatan gaya yang terjadi melampaui ambang kerapatan gaya ( breaking stress) beton. Pada saat itulah bagian bawah beton pecah. Sedikit sisa tenaga pada tangan sudah cukup untuk melanjutkan pemecahan beton sampai ke permukaan atasnya. hal ini di sebabkan kecepatan tangan berubah dari kecepatan maksimum menjadi berhenti karena menumbuk benda. Makin besar perubahan kecepatan (perlambatan), makin besar pula gaya yang dihasilkan. Menurut percobaan Feld, Nair, dan Wilk, perlambatan ini dapat mencapai 3.500 meter per detik kuadrat, sehingga mampu menghancurkan sebuah beton.

Ketika sebuah benda yang padat mendapat benturan, bisa mengeluarkan dua macam gelombang, satu adalah gelombang bujur (longitudinal), sedangkan satunya lagi adalah gelombang permukaan. “Gelombang bujur” adalah suatu gelombang tembusan, bisa menembus suatu benda, dari satu sisi permukaan melalui pusat benda dan disalurkan ke sisi lainnya. Dan “gelombang permukaan”, sama seperti namanya, hanya bisa menyampaikan pada permukaan yang sangat dangkal.  Nah untuk bisa menghancurkan benda keras yg tidak menggunakan penopang energi dari tekanan benturan tadi gelombang harus menembus benda itu dan terpokus bisa bagian bawahnya atau bagian tengahnya saja.

Pemukulan Benda Keras

  1. Melalui latihan yang terencana, teratur, dan terarah melatih otot. Agar menjadi cepat, kuat, dan liat. Sehingga pukulan untuk pematahan yang dilakukan akan menghasilkan lebih banyak gaya mekanis dan mengurangi kerugian akibat perubahan bentuk pada saat terjadi tumbukan. Selain itu harus pula meningkatkan kecepatan pukulan supaya didapat gaya yang lebih besar.  Teknik ini biasanya dipergunakan dalam pemecahan benda2 keras dengan menggunakan penopang, dengan mengandalkan kecepatan pukulan. Jarak tangan dan benda biasanya mempengaruhi efektifitas dan kekuatan pukulan.
  2. Melatih Energi Tubuh/Tenaga Dalam. Dengan teknik olah nafas dan gerak tertentu sehingga energinya tubuhnya meningkat, dalam hal ini energi hawa panas. dimana energi panas ini bila dipokuskan akan menghasilkan gelombang kejut yang memiliki efek destruktif yg dahsyat. dimana Gelombang kejut adalah gelombang dari sebuah aliran yang sangat cepat dikarenakan kenaikan tekanan, temperature, dan densitas secara mendadak pada waktu bersamaan. Seperti gelombang pada umumnya shock wave juga membawa energi dan dapat menyebar melalui medium padat,cair ataupun gas. Dengan teknik ini jarak tangan dengan target pukulan tidak menjadi masalah bahkan dengan jarak beberapa centi saja kita bisa menghancurkan benda tsb. hal ini bisa dilakukan oleh orang yg punya energi kuat.
  3. Gabungan dari 2 teknik diatas. biasanya digunakan oleh orang yg sudah berlatih energi tubuh/tenaga dalam tapi belum begitu kuat, dimana kecepatan, kekuatan otot masih dibutuhkan selain  teknik pemokusan tenaga.
Tuk melihat perbedaan secara kasar pemecahan menggunakan energi tubuh/tenaga dalam dan teknik latihan fisik adalah dari hasil efek hancuran benda kerasnya, biasanya dengan menggunakan kekuatan Tenaga Dalam adalah pecah 2 bagian secara sempurna.
BACA SELENGKAPNYA »»  

Minggu, 09 September 2012

Hizib Nashor: Penjelasan Dan Doanya


Amalan Hizib dan Ucapan Syeikh Abu-l Hassan Al Syadzuli
Tidak berbeda dengan tradisi di Timur Tengah,pengamalan tareqat ini di Nusantara dalam banyak tempat lebih bersifat individual, dan pengikutnya relatif jarang dijumpai,tidak seperti para pengamal Tariqat-tariqat Naqsyabandiah, Qadiriah atau Ahmadiah Idrisiah. Dalam praktiknya, kebanyakan para anggotanya hanya membaca secara individual rangaian-rangkaian doa yang panjang (hizb), dan diyakini mempunyai kelebihan-kelebihan spiritual. Para pengamal tariqat ini mempelajari berbagai hizib (jamak ahzab), paling tidak idealnya, melalui pengajaran (talkin) yang diberikan oleh seorang guru yang mursyid dan dapat memelihara hubungan tertentu dengan guru tersebut, walaupun hampir tidak merasakan dirinya sebagai seorang anggota dari sebuah tareqat.
Hizb al-Bahr, Hizb Nashr, disamping Hizb al-Hafidzah, merupakan antara Hizib yang sangat terkenal dari as-Syadzilli. Menurut laporan, hizib ini disampaikan kepadanya oleh Nabi SAW. sendiri. Hizib ini dinilai mempunyai kekuatan adikodrati, yang terutama dugunakan untuk melindungi selama dalam perjalanan. Ibnu Batutah menggunakan doa-doa tersebut selama perjalanan-perjalanan panjangnya, dan berhasil. Dan di Nusantara, dimana doa ini diamalkan secara luas, secara umum dipercaya bahwa kegunaan spiritual doa ini hanya dapat diperolehi dengan berpuasa atau bermujahadah dibawah bimbingan guru.
Hizib-hizib dalam Tareqat Syadzilliyah, juga digunakan oleh anggota tareqat lain untuk memohon perlindungan tambahan (Istighotsah), dan berbagai kekuatan hikmah, seperti yang diamalkan oleh pengikut-pengikut Tareqat Ahmadiah Idrisiah, Rifai’yah dan Qadiriyah. Mereka yang ahli mengatakan bahwa hizib, bukanlah doa yang sederhana, ia secara kebaktian tidak begitu mendalam; tapi lebih merupakan doa-doa perlindungan mengandungi Nama-nama Allah Yang Agung (Ism Allah A’zhim) serta ayat-ayat al-Quran dan, apabila dilantunkan secara benar, akan mengalirkan berkah dan menghasilkan tindakbalas luar biasa. Mengenai penggunaan hizib, wirid, dan doa, para syeikh tareqat biasanya tidak keberatan bila doa-doa, hizib-hizib (Azhab), dan wirid-wirid dalam tareqat dipelajari oleh setiap muslim untuk tujuan peribadi. Akan tetapi mereka tidak bersetuju murid-murid mereka mengamalkannya tanpa keizinan.
Tareqat ini mempunyai pengaruh yang besar di dunia Islam. Sekarang tariqat ini terdapat di Afrika Utara, Mesir, Kenya, dan Tanzania Tengah, India, Sri Lanka, Indonesia, Malaysia dan beberapa tempat yang lainnya termasuk di Amerika Barat dan Amerika Utara. Di Mesir yang merupakan awal mula penyebaran tareqat ini, tareqat ini mempunyai beberapa cabang, yakitu: al-Qasimiyyah, al- Madaniyyah, al-Idrisiyyah, as-Salamiyyah, al-Handusiyyah, al-Qauqajiyyah, al-Faidiyyah, al-Jauhariyyah, al-Wafaiyyah, al-Azmiyyah, al-Hamidiyyah, al-Faisiyyah dan al- Hasyimiyyah.
Yang menarik dari falsafah tasawuf Asy-Syadzily, kandungan makna hakiki dari Hizib-hizib itu, memberikan penekanan simbolik mengenai ajaran utama dari tasawuf atau Tarikat Syadziliyah. Jadi tidak sekadar doa belaka, melainkan juga mengandung doktrin sufistik yang sangat hebat.
Di antara Ucapan Syeikh Abul Hasan asy-Syadzili:
1. Penglihatan akan yang Haqq telah mewujud atasku, dan takkan meninggalkan aku, dan lebih kuat dari apa yang dapat dipikul, sehingga aku bermohon kepada Tuhan agar memasang sebuah tirai antara aku dan Dia. Kemudian sebuah suara memanggilku, katanya ” Jika kau memohon kepada-Nya yang tahu bagaimana memohon kepada-Nya, maka Dia tidak akan memasang tirai antara kau dan Dia. Namun memohonlah kepada-Nya untuk membuat mu kuat memiliki-Nya.”Maka akupun memohon kekuatan dari Dia dan Dia pun membuatku kuat, segala puji bagi Tuhan!
2. Aku dipesan oleh guruku (Abdus Salam ibn Masyisy ra): “Jangan anda melangkahkan kaki kecuali untuk sesuatu yang dapat mendatangkn keredhaan Allah, dan jangan duduk dimajlis kecuali yang aman dari murka Allah. Jangan bersahabat kecuali dengan orang yang membantu berbuat taat kepada Allah. Jangan memilih sahabat karib kecuali orang yang menambah keyakinanmu terhadap Allah.”
3. Seorang wali tidak akan sampai kepada Allah selama ia masih ada syahwat atau usaha ikhtiar sendiri.
4. Janganlah yang menjadi tujuan doamu itu adalah keinginan tercapainya hajat keperluanmu. Dengan demikian engkau hanya terhijab dari Allah. Yang harus menjadi tujuan dari doamu adalah untuk bermunajat kepada Allah yang memeliharamu dari-Nya.
5. Seorang arif adalah orang yang megetahui rahsia-rahsia kurniaan Allah di dalam berbagai-bagai macam bala’ yang menimpanya sehari-hari, dan mengakui kesalahan-kesalahannya didalam lingkungan belas kasih Allah kepadanya.
6. Sedikit amal dengan mengakui kurnia Allah, lebih baik dari banyak amal dengan terus merasa kurang beramal.
7. Andaikan Allah membuka nur (cahaya) seorang mukmin yang berbuat dosa, nescaya ini akan memenuhi antara langit dan bumi, maka bagaimanakah kiranya menjelaskan : “Andaikan Allah membuka hakikat kewalian seorang wali, niscaya ia akan disembah, sebab ia telah mengenangkan sifat-sifat Allah SWT.
Berikut ini hizbnya

حِزْبُ النـَّصـْرِ المُبـَارَكِ
لِسـَيـِّدي أبـِي الحـَسـَنِ الشـَّاذلـِي

بـِـسْـمِ اللهِ الرَّحمـنِ الرَّحـيمِ
اللهـُمَّ بـِسَطـْوَةِ جَبـَروتِ قـَهـْرِكَ وبـِسُرْعـَةِ إغـَاثـَةِ نـَصـْرِكَ وَبـِغِـيرَتـِكَ لإنـْـتـِهـَاكِ حُرُمَـاتِكَ وَبـِحـِمَايَتِكَ لِـمَن إحـْـتـَمـَى بـِآياتِكَ أسألـُكَ يا اللهُ يَا سَميعُ يَا قـَريبُ يَا مُجـِيبُ يَا سَريعُ يَا مُنـْتـَـقِمُ يَا شـَديدَ البَـطـْشِ يَا جَبََّارُ يَا قـَهـَّارُ يَا مَنْ لا يُعْـجـِزُهُ قـَهـْرُ الجَبـَابـِرَةِ ولا يَعْظـُمُ عـَلـَيْهِ هَلاكُ المُتـَمَرِّدَةِ مِنَ المُلوكِ والأكـَاسِرَةِ أن تـَجْـعَلَ كـَيـْدَ مَنْ كـَادَنِي في نـَحْرِهِ وَمَكـْرَ مَنْ مَكـَرَ بي عَـائِداً عَليهِ وَحُـفـْرَة مَنْ حَفـَرَ لي وَاقِعاً فيها وَمَنْ نـَصَبَ لي شـَبـَكـَة الخَدَاعِ إجْعَلـْهُ يا سَيِّدي مُسَاقاً إليها وَمُصَـاداً فيها وَأسِيراً لـَدَيْهـَا اللهُمَّ بـِحَقِّ كـهيعص إكـْـفِـنـَا هَمَّ العِدا وَلـَقـِّهـِمْ الرَّدَى وَإجْعـَلهُمْ لِكـُلِّ حَبيبٍ فِداً وَسَلـِّط عَلـَيـْهـِمْ عَاجـِلَ النـِّقـْمـَةِ في اليَوْمِ والغـَدِ. اللهُمَّ بَدِّدْ شـَمْلـَهـُمْ، اللهُمَّ فـَرِّق جَمْـعَـهـُم اللهُمَّ أقـْلِلْ عَدَدَهـُمْ، اللهُمَّ فـُلَّ حَدَّهُمْ، اللهُمَّ إجْعَلْ الدَّائِرَة عَلـَيـْهـِمْ اللهُمَّ أرْسِلْ العَذابَ إليهـِمْ، اللهُمَّ أخـْرِجْـهـُمْ عَنْ دَائِرَةِ الحِلـْمِ وَإسْـلـُبـْهـُمْ مَدَدَ الإمْـهـَالِ وغـُلَّ أيْديَهـُمْ وإرْبـِط عَلـَى قـُلوبـِهـِمْ ولا تـُبـَلـِّغـْهـُمْ الآمال، اللهُمَّ مَزِّقـْهـُمْ كـُلَّ مُمَزَّقٍ مَزَّقـْـتـَهُ لأعْدَائِكَ إنـْـتِصـَاراً لأنـْبـِيائِكَ وَرُسُـلِكَ وَأولِيائِـكَ اللهُمَّ إنـْـتـَصِرْ لنا إنـْـتـِصَـارَكَ لأحْبـَابـِكَ على أعْدَائِكَ، اللهُمَّ لا تـُمَكـِّنْ الأعْداءَ فينا ولا تـُسـَلـِطـَهـُمْ عَـلـَيْـنـَا بـِذنوبـِنـَا حم حم حم حـــم حم حم حم حُـمَّ الأمْرُ وَجَاءَ النـَصـْرُ فـَعـَلينـْا لا يـُنـْصـَرون حمعسق حِمَايَتـُنـَا مِمَّا نـَخـَافُ، اللهُمَّ قـِنـَا شـَرَّ الأسْواءِ ولا تـَجْعـَلنـَا مَحـَلاً للبـَلـْواءِ، اللهُمَّ أعْطِنـَا أمَلَ الرَّجَاءِ وَفـَوْقَ الأمَلِ يَا هُوَ يَا هُوَ يَا هُوَ يَا مَنْ بـِفـَضْـلِهِ لِفـَضْلِهِ نـَسْألْ – نـَسْألـُكَ العَجـَلَ العَجَلَ إلهي الإجَابَة الإجَابَة يَا مَنْ أجَابَ نـُوحاً في قـَوْمِهِ يَا مَنْ نـَصَرَ إبْراهِيمَ عَلى أعْدائِهِ يَا مَنْ رَدَّ يُوسُفَ على يَعْـقوب يَا مَنْ كـَشـَفَ ضـُرَّ أيُّوبَ يَا مَنْ أجَابَ دَعْوَةَ زكـَرِيَّا يَا مَنْ قـَبـِلَ تـَسـْبيحَ يُونـُسَ بـِنْ مَتـَّى نـَسْـألـُكَ بـِأسْرارِ أصْحـَابِ هَذِهِ الدَّعَوَاتِ أنْ تـَقـْبـَلَ مَا بـِهِ دَعَوْنـَاكَ وأنْ تـُعْطِينـَا مَا سَألناكَ أنـْجـِزْ لنـَا وَعْدَكَ الذي وَعَدْتـَهُ لِعِـبَادِكَ المُؤمِنين لا إلهَ الا أنـْتَ سُبْحَانـَكَ إني كـُنـْتُ مِنَ الظـَّالِمِينَ إنـْـقـَطـَعـَتْ آمَالـُنـَا وَعِزَّتِكَ الا مِنـْكَ وَخـَابَ رَجَاؤُنـَا وَحَـقِـكَ الا فيكَ.
إنْ أبْطـَأتْ غـَارَةُ الأرْحَامِ وإبْـتـَعـَدَتْ فـَأقـْرَبُ السَّيْرِ مِنـَّا غـَارَةُ اللهِ
يا غـَارَةَ اللهِ جـِدِي السـَّيـْرَ مُسْرِعَة في حَلِّ عُـقـْدَتـِنـَا يَا غـَارَةَ اللهِ
عَدَتْ العَادونَ وَجَارُوا وَرَجَوْنـَا اللهَ مُجـيراً
وَكـَفـَى باللهِ وَلـِيـَّا وَكـَفـَى باللهِ نـَصِيراً
حَسْبـُنـَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ – ثلاثا

ولا حَوْلَ ولا قـُوَةَ الا باللهِ العَليِّ العَظِيمِ إسْـتـَجـِبْ لـَنـَا آمين – ثلاثا

فـَقـُطِعَ دَابـِرُ القـَوْمِ الذينَ ظـَلـَمُوا والحَمْدُ لِلهِ رَبَّ العَالـَمينَ ولا حَوْلَ ولا قـُوَّةَ الا باللهِ العَلِيّ العَظِيمِ

وَصَـلـَّى اللهُ عَـلـَى سَيـِّدِنـَا مُحَمَّدٍ النـَّبـِيّ الأمِيِّ وَعَلى آلِهِ وَصَحْبـِهِ


BACA SELENGKAPNYA »»  

Kamis, 06 September 2012

PERBEDAAN SYARIAT, THORIQOH, HAQIQAH DAN MA’RIFAT


Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah-istilah agama yang kadang-kadang pengertian masyarakat masih rancu, istilah tersebut antara lain :
Syariat  Thariqah Haqiqah Ma’rifah
1. Syariat :
Adalah hukum Islam yaitu Al qur’an dan sunnah Nabawiyah / Al Hadist yang merupakan sumber acuan utama dalam semua produk hukum dalam Islam, yang selanjutnya menjadi Madzhab-madzhab ilmu Fiqih, Aqidah dan berbagai disiplin ilmu dalam Islam yang dikembangkan oleh para ulama dengan memperhatikan atsar para shahabat ijma’ dan kiyas. Dalam hasanah ilmu keislaman terdapat 62 madzhab fiqh yang dinyatakanmu’tabar (Shahih dan bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya) oleh para ulama. Sedangkan dalam hasanah ilmu Tuhid (keimanan), juga dikenal dengan ilmu kalam. Ahirnya ummat Islam terpecah menjadi 73 golongan / firqah dalam konsep keyakinan. Perbedaan ini terdiri dari perbedaan tentang konsep konsep, baik menyangkut keyakinan tentang Allah SWT, para malaikat, kitab kitab Allah, para Nabi dan Rasul, Hari Qiamat dan Taqdir.
Namun dalam masalah keimanan berbeda dengan Fiqih. Dalam Fiqh masih ada toleransi atas perbedaan selama perbedaan tersebut tetap merujuk pada Al Qur’an dan Sunnah, dan sudah teruji kebenarannya serta diakui kemu’tabarannya oleh para ulama yang kompeten. Akan tetapi dalam konsep keimanan, dari 73 golongan yang ada, hanya satu golongan yang benar dan menjadi calon penghuni surga, yaitu golongan yang konsisten / istiqamah berada dibawah panji Tauhidnya Rasulullah SWA dan Khulafa Ar Rasyidiin Al Mahdiyyin yang selanjutnya dikenal dengan Ahlu As Sunnah wal Jamaah. Sedangkan firqah / golongan lainnya dinyatakan sesat dan kafir. Jika tidak bertaubat maka mereka terancam masuk dalam neraka. Na’udzubillah.
2. Thariqah :
Adalah jalan / cara / metode implementasi syariat. Yaitu cara / metode yang ditempuh oleh seseorang dalam menjalankan Syariat Islam, sebagai upaya pendekatannya kepada Allah Swt. Jadi orang yang berthariqah adalah orang yang melaksanakan hukum Syariat, lebih jelasnya Syariah itu hukum dan Thariqah itu prakteknya / pelaksanaan dari hukum itu sendiri.
Thariqah ada 2(dua) macam :
Thariqah ‘Aam : adalah melaksanakan hukum Islam sebagaimana masyarakat pada umumnya, yaitu melaksanakan semua perintah, menjauhi semua larangan agama Islam dan anjuran anjuran sunnah serta berbagai ketentuan hukum lainnya sebatas pengetahuan dan kemampuannya tanpa ada bimbingan khusus dari guru / mursyid / muqaddam.
Thariqah Khas : Yaitu melaksanakan hukum Syariat Islam melalui bimbingan lahir dan batin dari seorang guru / Syeikh / Mursyid / Muqaddam. Bimbingan lahir dengan menjelaskan secara intensif tentang hukum-hukum Islam dan cara pelaksanaan yang benar. Sedangkan bimbingan batin adalah tarbiyah rohani dari sang guru / Syeikh / Mursyid / Muqaddam dengan izin bai’at khusus yang sanadnya sambung sampai pada Baginda Nabi, Rasulullah Saw. Thariqah Khas ini lebih dikenal dengan nama Thariqah as Sufiyah / Thariqah al Auliya’.Thariqah Sufiyah yang mempunyai izin dan sanad langsung dan sampai pada Rasulullah itu berjumlah 360 Thariqah. Dalam riwayat lain mengatakan 313 thariqah. Sedang yang masuk ke Indonesia dan direkomendasikan oleh Nahdlatul Ulama’ berjumlah 44 Thariqah, dikenal dengan Thariqah Al Mu’tabaroh An Nahdliyah dengan wadah organisasi yang bernama Jam’iyah Ahlu Al Thariqah Al Mu’tabarah Al Nahdliyah.
Dalam kitab Mizan Al Qubra yang dikarang oleh Imam Asy Sya’rany ada sebuah hadits yang menyatakan :
ان شريعتي جا ئت على ثلاثما ئة وستين طريقة ما سلك احد طريقة منها الا نجا .(ميزان الكبرى للامام الشعرني : 1 / 30)
“Sesungguhnya syariatku datang dengan membawa 360 thariqah (metoda pendekatan pada Allah), siapapun yang menempuh salah satunya pasti selamat”. (Mizan Al Qubra: 1 / 30 )
Dalam riwayat hadits yang lain dinyakan bahwa :
ان شريعتي جائت على ثلاثمائة وثلاث عشرة طريقة لا تلقى العبد بها ربنا الا دخل الجنة ( رواه الطبرني )
“Sesungguhnya syariatku datang membawa 313 thariqah (metode pendekatan pada Allah), tiap hamba yang menemui (mendekatkan diri pada) Tuhan dengan salah satunya pasti masuk surga”. (HR. Thabrani)
Terlepas dari perbedaan redaksi dan jumlah thariqah pada kedua riwayat hadits diatas, mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita harus percaya akan adanya thariqah sebagaimana direkomendasi oleh hadits tersebut. Kalau tidak percaya berarti tidak percaya dengan salah satu hadits Nabi SAW yang Al Amiin (terpercaya dan tidak pernah bohong). Lalu bagaimana hukumnya tidak percaya pada Hadits Nabi yang shahiih?
Dari semua thariqah sufiyah yang ada dalam Islam, pada perinsip pengamalannya terbagi menjadi dua macam. Yaitu thariqah mujahadah dan Thariqah Mahabbah. Thariqah mujahadah adalah thariqah / mitode pendekatan kepada Allah SWT dengan mengandalkan kesungguhan dalam beribadah, sehingga melalui kesungguhan beribadah tersebut diharapkan secara bertahap seorang hamba akan mampu menapaki jenjang demi jenjang martabah (maqamat) untuk mencapai derajat kedekatan disisi Allah SWT dengan sedekat dekatnya. Sebagian besar thariqah yang ada adalah thariqah mujahadah.
Sedangkan thariqah mahabbah adalah thariqah yang mengandalkan rasa syukur dan cinta, bukan banyaknya amalan yang menjadi kewajiban utama. Dalam perjalanannya menuju hadirat Allah SWT seorang hamba memperbanyak ibadah atas dasar cinta dan syukur akan limpahan rahmat dan nikmat Allah SWT, tidak ada target maqamat dalam mengamalkan kewajiban dan berbagai amalan sunnah dalam hal ini. Tapi dengan melaksanakan ibadah secara ikhlash tanpa memikirkan pahala, baik pahala dunia maupun pahala ahirat , kerinduan si hamba yang penuh cinta pada Al Khaliq akan terobati. Yang terpenting dalam thariqah mahabbah bukan kedudukan / jabatan disisi Allah. tapi menjadi kekasih yang cinta dan dicintai oleh Allah SWT. Habibullah adalah kedudukan Nabi kita Muhammad SAW. (Adam shafiyullah, Ibrahim Khalilullah, Musa Kalimullah, Isa Ruhullah sedangkan Nabi Muhammad SAW Habibullah). Satu satunya thariqah yang menggunakan mitode mahabbah adalah Thariqah At Tijany.
Nama-nama thariqah yang masuk ke Indonesia dan telah diteliti oleh para Ulama NU yang tergabung dalam Jam’iyyah Ahluth Thariqah Al Mu’tabarah Al Nahdliyah dan dinyatakan Mu’ tabar (benar – sanadnya sambung sampai pada Baginda Rasulullah SAW), antara lain :
1. Umariyah                                       23. Usysyaqiyyah
2. Naqsyabandiyah                           24. Bakriyah
3. Qadiriyah                                       25. Idrusiyah
4. Syadziliyah                                     26. Utsmaniyah
5. Rifaiyah                                          27. ‘Alawiyah
6. Ahmadiyah                                     28. Abbasiyah
7. Dasuqiyah                                      29. Zainiyah
8. Akbariyah                                      30. Isawiyah
9. Maulawiyah                                   31. Buhuriyyah
10. Kubrawiyyah                               32. Haddadiyah
11. Sahrowardiyah                           33. Ghaibiyyah
12. Khalwatiyah                                 34. Khodiriyah
13. Jalwatiyah                                    35. Syathariyah
14. Bakdasiyah                                  36. Bayumiyyah
15. Ghazaliyah                                   37. Malamiyyah
16. Rumiyah                                       38. Uwaisiyyah
17. Sa’diyah                                       39. Idrisiyah
18. Jusfiyyah                                      40. Akabirul Auliya’
19. Sa’baniyyah                                 41. Subbuliyyah
20. Kalsaniyyah                                 42. Matbuliyyah
21. Hamzaniyyah                               43. TIJANIYAH
22. Bairumiyah                                  44. Sammaniyah.
3. Haqiqah
Yaitu sampainya seseorang yang mendekatkan diri kepada Allah Swt. di depan pintu gerbang kota tujuan, yaitu tersingkapnya hijab-hijab pada pandangan hati seorang salik (hamba yang mengadakan pengembaraan batin) sehigga dia mengerti dan menyadari sepenuhnya Hakekat dirinya selaku seorang hamba didepan TuhanNya selaku Al Kholiq Swt. bertolak dari kesadaran inilah, ibadah seorang hamba pada lefel ini menjadi berbeda dengan ibadah orang kebanyakan. Kebanyakan manusia beribadah bukan karena Allah SWT, tapi justru karena adanya target target hajat duniawi yang ingin mereka dapatkan, ada juga yang lebih baik sedikit niatnya, yaitu mereka yang mempunyai target hajat hajat ukhrawi (pahala akhirat) dengan kesenangan surgawi yang kekal.
Sedangkan golongan Muhaqqiqqiin tidak seperti itu, mereka beribadah dengan niat semata mata karena Allah SWT, sebagai hamba yang baik mereka senantiasa menservis majikan / tuannya dengan sepenuh hati dan kemampuan, tanpa ada harapan akan gaji / pahala. Yang terpenting baginya adalah ampunan dan keridhaan Tuhannya semata. Jadi tujuan mereka adalah Allah SWT bukan benda benda dunia termasuk surga sebagaimana tujuan ibadah orang kebanyakan tersebut diatas.
4. Ma’rifah
Adalah tujuan akhir seorang hamba yang mendekatkan diri kepada Allah Swt. (salik) Yaitu masuknya seorang salik kedalam istana suci kerajaan Allah Swt. ( wusul ilallah Swt). sehingga dia benar benar mengetahui dengan pengetahuan langsung dari Allah SWT. baik tentang Tuhannya dengan segala keagungan Asma’Nya, Sifat sifat, Af’al serta DzatNya. Juga segala rahasia penciptaan mahluk diseantero jagad raya ini. Para ‘Arifiin ini tujuan dan cita cita ibadahnya jauh lebih tinggi lagi, Mereka bukan hanya ingin Allah SWT dengan Ampunan dan keridhaanNYa, tapi lebih jauh mereka menginginkan kedudukan yang terdekat dengan Al Khaliq, yaitu sebagai hamba hamba yang cinta dan dicintai oleh Allah SWT.
(syariah dan Thariqah) kita bisa mempelajari teori dan praktek secara langsung, baik melalui membaca kitab-kitab / buku-buku maupun melalui pelajaran-pelajaran (ta’lim) dan pendidikan (Tarbiyah) bagi ilmu Thariqah. Sedangkan Haqiqah dan ma’rifah pada prinsipnya tidak bisa dipelajarisebagai mana Syariah dan Thariqah karena sudah menyangkut Dzauqiyah.
Haqiqah dan ma’rifah lebih tepatnya merupakan buah / hasil dari perjuangan panjang seorang hamba yang dengan konsisten (istiqamah) mempelajari dan menggali kandungan syariah dan mengamalkanya dengan ikhlash semata mata karena ingin mendapatkan ridha dan ampunan serta cinta Allah SWT.
Perumpamaan yang agak dekat dengan masalah ini adalah : ibarat satu jenis makanan atau minuman ( misalnya nasi rawon ). Resep masakan nasi rawon yang menjelaskan bahan bahan dan cara membuat nasi rawon itu sama dengan Syariah. Bimbingan praktek memasak nasi rawon itu sama dengan Thariqah. Resep dan praktek masak nasi rawon ini bisa melalui buku dan mempraktekkan sendiri (ini thariqah ‘am ) sedangkan resep dan praktek serta bimbingan masak nasi rawon dengan cara kursus pada juru masak yang ahli (itu namanya Thariqah khusus). Makan nasi rawon dan menjelaskan rasa / enaknya ini sudah haqiqah dan tidak ada buku panduannya, demikian juga makan nasi rawon dan mengetahuisecara detail rasa, aroma, kelebihan dan kekurangannya itu namanya ma’rifah.
BACA SELENGKAPNYA »»  

Kimia Kebahagiaan Al-Ghazali

Kimia Kebahagiaan
Al-Ghazali

BAB 1: PENGETAHUAN TENTANG DIRI
Pengetahuan tentang diri adalah kunci pengetahuan tentang Tuhan, sesuai dengan Hadits: "Dia yang mentetahui dirinya sendiri, akan mengetahui Tuhan," dan sebagaimana yang tertulis di dalam al-Qur'an: "Akan Kami tunjukkan ayat-ayat kami di dunia ini dan di dalam diri mereka, agar kebenaran tampak bagi mereka." Nah, tidak ada yang lebih dekat kepada anda kecuali diri anda sendiri. Jika anda tidak mengetahui diri anda sendiri, bagaimana anda bisa mengetahui segala sesuatu yang lain. Jika anda berkata" "Saya mengetahui diri saya"- yang berarti bentuk luar anda; badan, muka dan anggota-anggota badan lainnya - pengetahuan seperti itu tidak akan pernah bisa menjadi kunci pengetahuan tentang Tuhan. Demikian pula halnya jika pengetahuan anda hanyalah sekedar bahwa kalau lapar anda makan, dan kalau marah anda menyerang seseorang; akankah anda dapatkan kemajuan-kemajuan lebih lanjut di dalam lintasan ini, mengingat bahwa dalam hal ini hewanlah kawan anda?
Pengetahuan tentang diri yang sebenarnya, ada dalam pengetahuan tentang hal-hal berikut ini:
Siapakah anda, dan dari mana anda datang? Kemana anda pergi, apa tujuan anda datang lalu tinggal sejenak di sini, serta di manakah kebahagiaan anda dan kesedihan anda yang sebenarnya berada? Sebagian sifat anda adalah sifat-sifat binatang, sebagian yan glain adalah sifat-sifat setan dan selebihnya sifat-sifat malaikat. Mestai anda temukan, mana di antara sifat-sifat ini yan gaksidental dan mana yan gesensial (pokok). Sebelum anda ketahui hal ini, tak akan bisa anda temukan letak kebahagiaan anda yang sebenarnya.
Pekerjaan hewan hanyalah makan, tidur dan berkelahi. Oleh karena itu, jika anda seekor hewan, sibukkan diri anda dengan pekerjaan-pekerjaan ini. Setan selalu sibuk mengobarkan kejahatan, akal bulus dan kebohongan. Jika anda termasuk dalam kelompok mereka, kerjakan pekerjaan mereka. Malaikat-malaikat selalu merenungkan keindahan Tuhan dan sama sekali bebas dari kualitas-kualitas hewan. Jika anda punya sifat-sifat malaikat, maka berjuanglah untuk mencapai sifat-sifat asal anda agar bisa anda kenali dan renungi Dia Yang Maha Tinggi, serta merdeka dari perbudakan nafsu dan amarah. Juga mesti anda temukan sebab-sebab anda diciptakan dengan kedua insting hewan ini: mestikah keduanya menundukkan dan memerangkap anda, ataukah anda yang mesti menundukkan mereka dan - dalam kemajuan anda - menjadikan salah satu di antaranya sebagai kuda tunggangan serta yang lainnya sebagai senjata.
Langkah pertama menuju pengetahuan tentang diri adalah menyadari bahwa anda terdiri dari bentuk luar yang disebut sebagai jasad, dan wujud dalam yang disebut sebagai hati atau ruh. Yang saya maksudkan dengan "hati" bukanlah sepotong daging yang terletak di bagian kiri badan, tetapi sesuatu yang menggunakan fakultas-fakultas lainnya sebagai alat dan pelayannya. Pada hakikatnya dia tidak termasuk dalam dunia kasat-mata, melainkan dunia maya; dia datang ke dunia ini sebagai pelancong yan gmengunjungi suatu negeri asing untuk keperluan perdagangan dan yang akhirnya akan kembali ke tanah asalnya. Pengetahuan tentang wujud dan sifat-sifatnya inilah yang merupakan kunci pengetahuan tentang Tuhan.
Beberapa gagasan tentang hakikat hati atau ruh bisa diperoleh seseorang yang mengatupkan matanya dan melupakan segala sesuatu di sekitarnya selain individualitasnya. Dengan demikian, ia juga akan memperoleh penglihatan sekilas akan sifat tak berujung dari individualitas itu. Meskipun demikian, pemeriksaan yang terlalu dekat kepada esensi ruh dilarang oleh syariat. Di dalam al-Qur'an tertulis: "Mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakan: Ruh itu adalah urusan Tuhanku." (QS 17:85). Yang bisa diketahui adalah bahwa ia merupakan suatu esensi tak terpisahkan yang termasuk dalam dunia titah, dan bahwa ia tidak berasal dari sesuatu yang abadi, melainkan diciptakan. Pengetahuan filosofis yang tepat tentang ruh bukanlah merupakan pendahuluan yang perlu untuk perjalanan di atas lintasan agama, melainkan muncul lebih sebagai akibat disiplin-diri dan kesabaran berada di atas lintasan itu, sebagaimana dikatakan dalam al-Qur'an: "Siapa yang berjuang di jalan Kami, pasti akan Kami tunjukkan padanya jalan yan glurus." (QS 29:69).
Untuk melanjutkan peperangan ruhaniah demi mendapatkan pengetahuan tentang diri dan tentang Tuhan, jasad bisa digambarkan sebagai suatu kerajaan, jiwa (ruh) sebagai rajanya serta berbagai indera dan fakultas lain sebagai tentaranya. Nalar bisa disebut sebagai wazir atau perdana menteri, nafsu sebagai pemungut pajak dan amarah sebagai petugas polisi. Dengan berpura-pura mengumpulkan pajak, nafsu terus-menerus cenderung untuk merampas demi kepentingannya sendiri, sementara amarah selalu cenderung kepada kekasaran dan kekerasan. Pemungut pajak dan petugas polisi keduanya harus selalu ditempatkan di bawah raja, tetapi tidak dibunuh atau diungguli, mengingat mereka memiliki fungsi-fungsi tersendiri yang harus dipenuhinya. Tapi jika nafsu dan amarah menguasai nalar, maka - tak bisa tidak - keruntuhan jiwa pasti terjadi. Jiwa yang membiarkan fakultas-fakultas yang lebih rendah untuk menguasai yang lebih tinggi ibarat seseorang yang menyerahkan seorang bidadari kepada kekuasaan seekor anjing, atau seorang muslim kepada tirani seorang kafir.
Penanaman kualitas-kualitas setan, hewan ataupun malaikat menghasilkan watak-watak yang sesuai dengan kualitas tersebut - yang di Hari Perhitungan akan diwujudkan dalam bentuk kasat-mata, seperti nafsu sebagai babi, ganas sebagai anjing dan serigala, serta suci sebagai malaikat. Tujuan disiplin moral adalah untuk memurnikan hati dari karat-nafsu dan amarah, sehingga bagaikan cermin yan gjernih, ia memantulkan cahaya Tuhan.
Barangkali di antara pembaca ada yang akan berkeberatan, "Tapi jika manusia telah diciptakan dengan kualitas-kualitas hewan, setan dan malaikat, bagaimana bisa kita ketahui bahwa kualitas malaikat merupakan esensinya yang sebenarnya, sementara kualitas hewan dan setan hanyalah aksidental dan peralihan belaka?" Atas pertanyaan ini, saya jawab bahwa esensi tiap makhluk adalah sesuatu yang tertinggi di dalam dirinya dan khas baginya. Kuda dan keledai kedua-duanya adalah hewan pengangkut beban, tetapi kuda lebih unggul dari keledai karena ia dimanfaatkan untuk perang. Jika gagal dalam hal ini, ia pun terpuruk ke tingkatan binatang pengangkut beban. Fakultas tertinggi di dalamnya adalah nalar yang menjadikannya bisa merenung tentang Tuhan. Jika fakultas ini dominan dalam dirinya, maka ketika mati dia tinggalkan di belakangnya segenap kecenderungan kepada nafsu dan amarah, sehingga memungkinkannya berkawan dengan para malaikat. Dalam hal pemilikan kualitas-kualitas hewan, manusia kalah dibanding banyak hewan, tetapi nalar membuatnya lebih unggul dari mereka, sebagaimana tertulis di dalam al-Qur'an: "Telah Kami tundukkan segala sesuatu di atas bumi untuk manusia" (QS 45:13). Tetapi jika kecenderungan-kecenderungannya yang lebih rendah yang menang, maka setelah kematiannya, dia akan selamanya menghadap ke bumi dan mendambakan kesenangan-kesenangan duniawi.
Selanjutnya, jiwa rasional di dalam manusia penuh dengan keajaiban-keajaiban pengetahuan maupun kekuatan. Dengan itu semua ia menguasai seni dan sains, ia bisa menempuh jarak dari bumi ke langit bolak-balik secepat kilat, dan mampu mengatur lelangit dan mengukur jarak antar bintang. Dengan itu juga ia bisa menangkap ikan dari lautan dan burung-burung dari udara, serta bisa menundukkan binatang-binatang seperti gajah, unta dan kuda.
Pancainderanya bagaikan lima pintu yang terbuka menghadap ke dunia luar. Tetapi ajaib dari semuanya ini, hatinya memiliki jendela yang terbuka ke arah dunia ruh yang tak kasat-mata. Dalam keadaan tertidur, ketika saluran inderanya tertutup, jendela ini terbuka dan ia menerima kesan-kesan dari dunia tak-kasat-mata; kadang-kadang bisa ia dapatkan isyarat tentang masa depan. Hatinya bagaikan sebuah cermin yang memantulkan segala sesuatu yang tergambar di dalam Lauhul-mahfuzh. Tapi, bahkan dalam keadaan tidur, pikiran-pikiran akan segala sesuatu yang bersifat keduniaan akan memburamkan cermin ini, sehingga kesan-kesan yang diterimanya tidak jelas. Meskipun demikian setelah mati pikiran-pikiran seperti itu sirna dan segala sesuatu tampak dalam hakikat-telanjangnya. Dan kata-kata di dalam al-Qur'an pun menyatakan: "Telah Kami angkat tirai darimu dan hari ini penglihatanmu amat tajam."
Membuka sebuah jendela di dalam hati yang mengarah kepada yan gtak-kasat-mata ini juga terjadi di dalam keadaan-keadaan yang mendekati ilham kenabian, yakni ketika intuisi timbul di dalam pikiran - tak terbawa lewat saluran-indera apa pun. Makin seseorang memurnikan dirinya dari syahwat-syahwat badani dan memusatkan pikirannya pada Tuhan, akan makin pekalah ia terhadap intuisi-intuisi seperti itu. Orang-orang yang tidak sadar akan hal ini tidak punya hak untuk menyangkal hakikatnya.
Intuisi-intuisi seperti itu tidak pula terbatas hanya pada tingkatan kenabian saja. Sebagaimana juga besi, dengan memolesnya secukupnya, ia akan bisa dijelmakan menjadi sebuah cermin. Jadi, dengan disiplin yang memadai, pikiran siapa pun bisa dijadikan mampu menerima kesan-kesan seperti itu. Kebenaran inilah yang diisyaratkan oleh Nabi ketika beliau berkata: "Setiap anak lahir dengan suatu fitrah (untuk menjadi muslim); orang tuanyalah yang kemudian membuatnya menjadi seorang Yahudi, Nasrani atau Majusi." Setiap manusia, di kedalaman kesadarannya, mendengar pertanyaan "Bukankah Aku ini tuhanmu?" dan menjawab "Ya". Tetapi ada hati yang menyerupai cermin yang telah sedemikian dikotori oleh karat dan kotoran sehingga tidak lagi memberikan pantulan-pantulan yang jernih. Sementara hati para nabi dan wali, meskipun mereka juga mempunyai nafsu seperti kita, sangat peka terhadap segenap kesan-kesan ilahiah.
Bukan hanya dengan nalar pengetahuan capaian dan intuitif saja jiwa manusia bisa menempati tingkatan palin gutama di antara makhluk-makhluk lain, tetapi juga dengan nalar kekuatan. Sebagaimana malaikat-malaikat berkuasa atas kekuatan-kekuatan alam, demikian jugalah jiwa mengatur anggota-anggota badan. Jiwa yang telah mencapai suatu tingkatan kekuatan khusus, tidak saja mengatur jasadnya sendiri, melainkan juga jasad orang lain. Jika mereka ingin agar seseorang yang sakit bisa sembuh, maka si sakit pun akan sembuh, atau menginginkan seseorang yang sehat agar jatuh sakit, maka sakitlah orang itu, atau jika ia inginkan kehadiran seseorang, maka datanglah orang itu kepadanya. Sesuai dengan baik-buruknya akibat yang ditimbulkan oleh jiwa yang sangat kuat ini, hal tersebut diistilahkan sebagai mukjizat dan sihir. Jiwa ini berbeda dari orang biasa dalam tiga hal:
1. Yang hanya dilihat oleh orang-orang lain sebagai mimpi, mereka lihat pada saat-saat jaga.
2. Sementara kehendak orang lain hanya mempengaruhi jasad mereka saja, jiwa ini, dengan kekuatan kehendaknya, bisa pula menggerakan jasad-jasad di luar mereka.
3. Pengetahuan yang oleh orang lain diperoleh dengan belajar secara sungguh-sungguh, sampai kepada mereka lewat intuisi.
Tentunya bukan hanya tiga tanda ini sajalah yang membedakan mereka dari orang-orang biasa, tetapi hanya ketiganya itulah yang bisa kita ketahui. Sebagaimana halnya, tidak ada sesuatu pun yang mengetahui sifat-sifat Tuhan yang sebenarnya, kecuali Tuhan sendiri, maka tak ada seorang pun yang mengetahui sifat sebenarnya seorang Nabi, kecuali seorang Nabi. Hal ini tak perlu kita herankan, sama halnya dengan di dalam peristiwa sehari-hari kita melihat kemustahilan untuk menerangkan keindahan puisi pada seseorang yan gtelinganya kebal terhadap irama, atau menjelaskan keindahan warna kepada seseorang yang sama sekali buta. Di samping ketidakmampuan, ada juga hambatan-hambatan lain di dalam pencapaian kebenaran ruhaniah. Salah satu di antaranya adalah pengetahuan yang dicapai secara eksternal. Sebagai misal, hati bisa digambarkan sebagai sumur dan pancaindera sebagai lima aliran yang dengan terus-menerus membawa air ke dalamnya. Agar bisa menemukan kandungan hati yang sebenarnya, maka aliran-aliran ini mesti dihentikan untuk sesaat dengan cara apa pun dan sampah yang dibawa bersamanya mesti dibersihkan dari sumur itu. Dengan kata lain, jika kita ingin sampai kepada kebenaran ruhani yang murni, pada saat itu mesti kita buang pengetahuan yang telah dicapai dengan proses-proses eksternal dan yang sering sekali mengeras menjadi prasangka dogmatis.
Kesalahan dari jenis lain, berlawanan dengan itu, dibuat oleh orang-orang yang dangkal yang - dengan menggemakan beberapa ungkapan yang mereka tangkap dari guru-guru Sufi - ke sana ke mari menyebarkan kutukan terhadap semua pengetahuan. Ia bagaikan seseorang yang tidak capak di bidang kimia menyebarkan ucapan: "Kimia lebih baik dari emas," dan menolak emas ketika ditawarkan kepadanya. Kimia memang lebih baik dari emas, tapi para ahli kimia sejati amatlah langka, demikian pula Sufi-sufi sejati. Seseorang yang hanya memiliki pengetahuan yang dangkal tentang tasawuf, tidak lebih unggul daripada seorang yang terpelajar. Demikian pula seseorang yang baru mencoba beberapa percobaan kimia, tidak punya alasan untuk merendahkan seorang kaya.
Setiap orang yang mengkaji persoalan ini akan melihat bahwa kebahagiaan memang terkaitkan dengan pengetahuan tentang Tuhan. Tiap fakultas dalam diri kita senang dengan segala sesuatu yang untuknya ia diciptakan. Syahwat senang memuasi nafsu, kemarahan senang membalas dendam, mata senang melihat obyek-obyek yang indah, dan telinga senang mendengar suara-suara yang selaras. Fungsi tertinggi jiwa manusia adalah pencerapan kebenaran, karena itu dalam mencerap kebenaran tersebut ia mendapatkan kesenangan tersendiri. Bahkan soal-soal remeh, seperti mempelajari catur, juga mengandung kebaikan. Dan makin tinggi materi subyek pengetahuan didapatnya, makin besarlah kesenangannya. Seseorang akan senang jika dipercayai untuk jabatan Perdana Menteri, tetapi betapa lebih senangnya ia jika sang raja sedemikian akrab dengannya sehingga membukakan soal-soal rahasia baginya.
Seorang ahli astronomi yang dengan pengetahuannya bisa memetakan bintang-bintang dan menguraikan lintasan-lintasannya, mereguk lebih banyak kenikmatan dari pengetahuannya dibanding seorang pemain catur. Setelah mengetahui bahwa tak ada sesuatu yang lebih tinggi dari Allah, maka betapa akan besarnya kebahagiaan yang memancar dari pengetahuan sejati tentang-Nya itu!
Orang yang telah kehilangan keinginan akan pengetahuan seperti ini adalah bagaikan seorang yang telah kehilangan seleranya terhadap makanan sehat, atau yang untuk hidupnya lebih menyukai makan lempung daripada roti. Semua nafsu badani musnah pada saat kematian bersamaan dengan kematian organ-organ yang biasa diperalat nafsu-nafsu tersebut. Tetapi jiwa tidak. Ia simpan segala pengetahuan tentang Tuhan yang dimilikinya, malah menambahnya.
Suatu bagian penting dari pengetahuan kita tentang Tuhan timbul dari kajian dan renungan atas jasad kita sendiri yang menampakkan pada kita kebijaksanaan, kekuasaan, serta cinta Sang Pencipta. Dengan kekuasan-Nya, Ia bangun kerangka tubuh manusia yang luar biasa dari hanya suatu tetesan belaka. Kebijakan-Nya terungkapkan di dalam kerumitan jasad kita serta kemampuan bagian-bagiannya untuk saling berkesinambungan.
BACA SELENGKAPNYA »»  

Rabu, 05 September 2012

Kebersamaan PSHT dan PSH Tunas Muda Winongo


Kita cukup mengenal dengan perseteruan-persetueruan tak beralasan antara generasi muda Persaudaraan Setia Hati Terate dengan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo. Dalam acara yang cukup ramah dan simpatik inilah masing-masing ketua dari 2 Perguruan besar duduk bersama. Keihklasan untuk bisa saling menerima perbedaan adalah suatu hal yang mudah, bila kita mempunyai hati yang putih, suci dan niat bersih untuk perdamaian. Kenapa kita harus “berkelahi” bila harus mendapatkan pengakuan ?

2 Pemimpin Perguruan besar memberikan simbolisasi Persatuan dan Perdamaian dengan saling menggenggam kedua tangan mereka. Ternyata, masyarakat (anggota dari 2 perguruan besar) masih perlu simbolisasi dari pemimpin mereka untuk bisa berubah. Semoga saja Tuhan YME memberikan para anggota dan simpatisan suasana kedamaian di hatinya masing-masing. Amin.

Semakin makmur para masyarakat karena kebutuhan dasar sudah mencukupi, maka mereka akan semakin damai. Tetapi kenapa meski anggota dari 2 Perguruan besar itu sudah kenyang dengan makanan tetap saja “berkelahi”?. Semoga simbolisasi Tumpengan ini bisa memberi berkah bagi kedua Perguruan besar ini. Amin.
BACA SELENGKAPNYA »»  

FATWA KETUA UMUM SETIA HATI TERATE PUSAT MADIUN

Assalamualaikum wr wb.
Saudara-saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate yang saya cintai
Alhamdulillah, malam hari ini kita bisa berkumpul di sini dalam jalinan persaudaraan yang dipenuhi rasa asah asih asuh. Persaudaraan yang tulus dengan didasari rasa saling sayang menyayangi, hormat menghormati dan bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak memandang siapa aku dan siapa kamu, tidak dilandasi hegemoni keduniawian, seperti drajat, pangkat dan martabat, juga bukan persaudaraan yang dibatasi suku, ras, agama dan antargolongan.
Semua ini, semata-mata hanya karena berkah, rakhmat, hidayah dan ridlo Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, mari kita bersama-sama memanjatkan puji syukur. Sebab hanya karena ridlo-Nya itu pulalah, kita bisa berkumpul di sini, dalam kondisi sehat wal afiat, tak kurang suatu apa pun.
Kedua, ucapan terimakasih selayaknya kita haturkan kepada perintis, pendiri dan tokoh SH Terate yang telah bersusah payah membimbing  dan mengenalkan kita pada ajaran budi luhur tahu benar dan salah, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana tujuan ajaran SH Terate.
Saudara-saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate yang saya cintai
Menghadapi situasi dan kondisi yang berlangsung sekarang ini. Saya selaku Ketua Umum Setia Hati Terate mengingatkan kepada saudara sekalian, untuk tidak keluar dari alur ajaran Setia Hati Terate. Yakni, ajaran budi luhur yang berangkat dari hati yang bersih, tulus dan jujur. Dan dengan kejujuran, ketulusan dan keikhlasan hati itu pula mari kita bersama-sama membangun persaudaran di tengah-tengah kehidupan umat manusia, khususnya Keluarga Besar Setia Hati Terate.
Berangkat dari misi suci mengemban amanat budi luhur itu pula, sebagai Ketua Umum SH Terate Pusat Madiun, saya sudah mengambil kebijakan, baik kebijakan khusus yang diberlakukan untuk intern Setia Hati Terate, maupun mengembangkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan di luar  Setia Hati Terate.
Kebijakan intern di tubuh Setia Hati Terate, saudara bisa lihat dengan mata kepala sendiri, terutama pada program penyiapan sarana dan prasarana phisik (tata lahir). Alhamdulillah sepanjang jadi Ketua Umum Setia Hati Terate, saya sudah mewujudkan mimpi yang sudah lama saya gadhang-gdahang. Yakni membangun Padepokan lengkap dengan sarana dan prasarana pendukungnya.
Dan bangunan phisik Padepokan Agung Setia Hati Terate, alhamdulillah sudah terwujud dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bahkan di balik bangunan yang bisa saudara lihat ini, sesungguhnya saya selipkan ajaran perjalanan hidup manusia seutuhnya. Yakni konsep filosofi perjalanan hidup manusia yang terformat dalam tata lahir dan tata batin.
Mengacu pada pola konsentris dan tata ruang, Padepokan Agung SH Terate dibangun di atas tanah seluas 13.700 m2, berlokasi di Jl. Merak Nambangan Kidul, Kota Madiun. Jika ditempuh dari Alun-Alun Kota Madiun, berjarak sekitar 3 Km, arah selatan, melewati Jl. Agus Salim dan Jl. Trunojoyo terus belok ke kanan masuk ke Jl. Merak. Titik pusat lokasi padepokan, berjarak sekitar 500 meter dari gerbang masuk pertigaan Jl. Merak – Jl.Trunojoyo.
Padepokan Agung SH Terate mulai dibangun tahun 1997, dan terus berlanjut hampir selama 14 tahun. Saya sebagai  Ketua Umum SH Terate sebenarnya sudah lama berniat mewujudkan gagasan pembangunan padepokan ini. Pola konsentris dan tata ruang Padepokan Agung ini, juga saya renungkan selama belasan tahun.
Pola konsentris  dan tata ruang Padepokan Agung SH Terate terbagi menjadi empat komplek atau empat lapis.
1.Komplek Pertama : Sasana Krida Wiratama.
2.Komplek Kedua : Halaman dan Taman (Sasana Enggar Ati).
3.Komplek Ketiga : Pendopo Padepokan Agung SH Terate
4.Komplek Keempat : GOR atau gedung serba guna
Makna filosofi kontruksi empat komplek atau empat lapis kontruksi ini, melambangkan cikal bakal manusia. Yakni, manusia dibuat dari empat unsur alam. Bumi, udara, air, dan unsur api.
Saudara-saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate yang saya cintai
Filosofi Padepokan Agung SH Terate
Lapis pertama kontruksi Padepokan Agung SH Terate adalah Komplek Sasana Krida Wiratama. Lapis pertama ini terdiri dari dua buah pintu gerbang (Gapura Kembar), arena parkir kendaraan dan Sasana Krida Wiratama.
Gapura Kembar sebagai pintu gerbang masuk Padepokan merupakan lambang hukum keseimbangan alam, yang selalu terdiri dari dua sisi. Misalnya, ada siang ada malam, ada gelap ada terang, ada kaya ada miskin, ada sedih ada bahagia.
Pusat kontruksi di lapis pertama ini, adalah Sasana Krida Wiratama. Bangunan ini berbentuk arena tanding yang di salah satu sisinya (sebelah selatan) terdapat undagan berfungsi sebagai tempat duduk. Di sisi barat dan timur terdapat tugu sakembaran, sebagai pintu gerbang masuk arena. Sementara di sebelah utara terdapat undag sitinggil atau panggung bersusun beratap bangunan berarsitektur Joglo.
Sasana Krida Wiratama berfungsi sebagai arena tanding pendekar SH Terate. Atau arena gladi (wahana evaluasi) ketangkasan olah jurus (pebo), setelah pendekar SH Terate belajar pencak silat selama tenggang waktu yang telah ditentukan. Arena ini difungsikan untuk menggelar pertandingan pencak silat antar pendekar SH Terate (SH Terate Cup). Di arena ini pula digelar even paling bergengsi SH Terate, bertajuk Adu Bebas Profesional memperebutkan Sabuk Emas SH Terate.
Pada saat digelar pertandingan pencak silat, tepat di tengah-tengah arena didirikan panggung gladi tanding, berbentuk ring segi enam. Ketinggian panggung, sekitar setengah meter dari lantai.
Awalnya, di lokasi arena tanding dibangun parit berbentuk segi empat, mengelilingi pusat arena. Parit itu berfungsi sebagai standardisasi  penentu kalah menang dalam even Adu Bebas. Bagi pendekar yang tercecar lawan dan jatuh terjebur parit berisi air, maka dia dinyatakan kalah. Namun, karena pertimbangan faktor keselamatan dan keamanan pesilat yang berlaga, parit itu akhirnya ditutup dan sekarang kontruksi pusat arena tanding dibuat datar.
Sejak dibangun, ratusan pendekar SH Terate telah menunjukkan ketangkasannya dalam olah kanugaran di tempat ini. Krida Wiratama juga telah melahirkan puluhan pesilat pilih tanding yang berhasil meraih prestasi di pertandingan pencak silat di luar even SH Terate. Misalnya, menjuarai even pencak silat tingkat regional, nasional maupun internasional.
Sedangkan, undag panggung beratap Joglo, difungsikan untuk menggelar acara pertunjukkan bernuansa seni dan hiburan. Misalnya permainan tunggal, permainan ganda maupun jurus beregu.
Di panggung itu pula setiap tahun, SH Terate menggelar pertunjukkan wayang kulit untuk memeriahkan acara tasyakuran warga baru. Pagelaran wayang kulit dengan mengundang dalang ternama ini diproyeksikan untuk melestarikan budaya peninggalan leluhur, disamping memberikan hiburan berisi tontonan sekaligus tuntunan bagi masyarakat luas.
Sementara, sebagai pendukung Sasana Krida Wiratama di sisi kanan panggung, terdapat ruang ganti, di sisi kiri dibangun ruang sekretariat. Mengapit arena tanding kiri dan kanan, ada halaman kosong cukup luas, difungsikan sebagai arena parkir kendaraan.
Makna filosofi Padepokan Agung Setia Hati Terate ini sekarang sedang saya coba bukukan. Semoga dalam waktu dekat bisa dicetak dan bisa saudara baca dan pelajari.
Selain itu, Setia Hati Terate juga sudah menyiapkan prasarana lain berupa penginapan atau hotel. Selain untuk Keluarga Besar Setia Hati Terate, penginapan itu juga diperuntukkan untuk umum. Kemudian, jika saudara lapar, Setia Hati Terate telah membuka Depot SH Terate. Untuk mensejahtarakan anggota, kita dirikan Koperasi Terate Manunggal.
Tak berhenti sampai di situ, mendukung program wajib belajar, demi ikut mencerdaskan bangsa, Setia Hati Terate juga mendirikan lembaga pendidikan formal berupa SMA Kusuma Terate. Sedangkan, untuk melengkapi keberadaan kita sebagai mahluk Allah, Tuhan Yang Maha Esa, Setia Hati Terate membangun sebuah Masjid Umar Al Faroq, berlokasi di samping Padepokan Agung Setia Hati Terate ini.
Insya Allah, dalam waktu dekat kami akan membangun Pusat Pendidikan dan pelatihan Pecak Silat Setia Hati Terate. Lahannya seluas 1 hektare  sudah tersedia, di depan agak kesamping barat Padepokan Setia Hati Terate.
Di bidang kesehatan warga, Setia Hati Terate Pusat Madiun akan membangun klinik SH Terate. Kemudian, karena kita sadar bahwa manusia hidup itu pasti akan mati, karena kita sadar bahwa kematian itu hukumnya wajib bagi makhluk hidup, saya sudah mulai menyiapkan sarana dan prasarana untuk sangune pati. Baik untuk intern Keluarga Besar SH Terate maupun untuk masyarakat.
Untuk intern Keluarga Besar Setia Hati Terate, saya sudah siapkan lahan khusus yang dimanfaatkan  untuk makam. Sedangkan untuk masyarakat, sejalan dengan dharma kemanusiaan, Setia Hati Terate telah menyiapkan armada (mobil) ambulan dan mobil jenazah. Armada ini diperuntukkan masyarakat umum. Siapa saja bisa meminjam dan memakainya tanpa dipungut biaya alias gratis.
Semua kebijakan yang telah kami lahirkan dan jalankan ini, pada prinsipnya mengacu pada proses perjalanan hidup manusia. Yakni, manusia yang tidak hanya berfikir terus menerus mencari pemenuhan kehidupan ragawi (sangune urip), tapi juga sadar untuk berfikir sangune pati.
Saudara-saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate yang saya banggakan Mempertahankan martabat dan harga diri dalam hidup ini memang harus kita perjuangkan. Tapi dalam mempertahankan harga diri dan martabat ini, kita juga harus berfikir kepentingan orang lain. Karena di samping kita masih banyak orang lain yang memiliki kepentingan sama dengan kita.
Dari dulu Setia Hati Terate maunya disanjung dan dihargai. Nah, sekarang sudah saatnya kita menyanjung dan menghargai orang lain. Mari kita bersama-sama berlomba untuk menyenangkan orang lain. Membahagiakan sesama. Gawe seneng marang sakpadha-padhane tumitah. Sebab, sopo kang bisa gawe seneng marang wong liyo, mangko wong itu bakal disenengi Gustine. Pelajaran ini sudah saya pasang di Padepokan Setia Hati Terate. Bunyinya, “Ojo Sok Gawe Ala Ing Liyan, Apa Alane Gawe Seneng Ing Liyan.”
Saudara-saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate yang saya cintai
Mari kita jadikan malam temu kadang ini sebagai wahana evaluasi diri. Bersama-sama, mari kita akhiri hal-hal yang negativ dan kita tatap masa depan dengan penuh optimisme.
Sebab, tugas kita mengemban amanat budi luhur terbentang di depan mata. Jika diibaratkan sebagai pelagan dharma atau perjuangan memperkokoh eksistensi kemanusiaan, yakinlah, tantangan itu terbentang di depan mata. Baik tantangan yang berwujud pergeseran nilai sebagai dampak era transformasi, maupun tantangan yang lahir dari diri kita sendiri sebagai titah sakwantah (makhluk universal).
Saya perlu mengingatkan kepada saudara saudaraku, segala bentuk tantangan dan rintangan itu pada hakikatnya bukan berada di luar diri kita. Tapi ada di dalam diri kita sendiri. Sebab, musuh terbesar umat manusia adalah dirinya sendiri. Hawa nafsunya sendiri. Dalam priambole SH Terate dikatakan “…dalam pada itu SETIA HATI sadar dan yakin bahwa sebab utama dari segala rintangan dan malapetaka serta lawan kebenaran hidup yang sesungguhnya bulanlah insan, makhluk atau kekuatan yang di luar dirinya.”
Pada sambutan saya di pengseahan warga baru bulan Muharram kemarin, saya mengajak saudaraku di manapun berada, mari kita jadikan tanggal 1 Suro atau 1 Muharram sebagai Hari Kelahiran SH Terate. Tujuannnya, agar Keluarga Besar SH Terate selalu ingat bahwa bulan Suro atau Muharam itu “bulan tirakat”, bulan “mesu budi”, kemudian, hari-harinya selalu disibukkan dengan berdoa, mesu budi dan mendekat kepada Allah, sehingga Allah, Tuhan Yang Maha Esa mengangkat derajat kita ke derajat tertinggi. Kedua, agar SH Terate ikut didoakan masyarakat banyak yang pada malam 1 Suro melakukan tirakatan, sehingga SH Terate akan tetap jaya, kekal abadi selama-lamanya. Sebab, kita yakin, kekuatan dan kesaktian tertinggi manusia tidak ada lain kecuali doa.
Perlu saya tegaskan, Setia Hati Terate ini dirintis oleh tokoh perjuang Perintis Kemerdekaan. Yakni Ki Hadjar Hardjo Oetomo. Semula, bernama Setia Hati Seport Club. Kemudian tahun 1942 berubah jadi SH Terate. Dan masuk tahun 1948 berubah jadi organisasi Setia Hati Terate, dengan nama Persaudaraan Setia Hati Terate.
Meski Setia Hati Terate ini sempat berubah-ubah nama, namun pelajaran yang diajarkan kepada warganya sama. Bersumber pada ajaran Setia Hati (SH). Karena Ki Hadjar Hardjo Oetomo memang murid dari Ki Ageng Soera Diwirjo (pendiri SH). Artinya, pelajaran jurusnya dari dulu sama. Tidak pernah berubah.
Masuk tahun 1956, muncul tokoh Setia Hati Terate, bernama Pak Irsyad. Beliau adalah pendekar Setia Hati Terate yang menguasai teknik bela diri. Pada saat Pak Irsyad menjadi Ketua Setia Hati Terate inilah tercipta senam dari senam I (satu) hingga 90 (embilan puluh). Kemudian, ada penyempurnaan efektifitas garakan dalam jurus. Misalnya, pukulan mbandul dirubah jadi swing. Tapi perubahan ini tidak bergeser dari gerakan dasar jurus yang asli. Gerakan jurusnya dari dulu sampai sekarang masih tetap sama.
Penggalian afektivitas gerak dalam jurus Setia Hati Terate ini, dipertahankan saat siswa Pak Isyad, yakni alm, Mas Imam Koesoepangat mulai tampil memimpin Setia Hati Terate. Saya sendiri merupakan siswa pertama dari Mas Imam. Jadi saya tahu persis. Dan, sejak Pak Irsyad menyempurnakan gerakan, mencipta senam, dari dulu tidak ada warga yang mempersoalkan. Karena mereka paham, secara prinsip gerakannya sama.
Tapi belakangan ini, saya tidak habis fikir, di kalangan kadang Setia Hati Terate sendiri mulai muncul friksi yang mempersoalkan antara jurus lama dan jurus baru. Saya tegaskan, tidak ada istilah jurus lama dan jurus baru di Setia Hati Terate. Tidak ada istilah perubagan jurus di Setia Hati Terate. Dari dulu pelajaran jurus Setia Hati Terate, sama.
Saya tidak ingin friksi ini terus berkembang. Mari kita sudahi sampai di sini. Saya tidak ingin kadang Setia Hati Terate ngelek-ngelek Setia Hati Terate. Saya ingin kadang Setia Hati Terate guyub rukun.
Yang patut dicatat pula, pada tahun 1963, Setia Hati Terate berhasil menciptakan Mars SH Terate. Lagu itu diciptakan oleh Mas Imam dan aransmennya diciptakan oleh Adi Yasco. Mars SH Terate ini pertama kalai dikumandangkan dalam acara Pagelaran Keseniah Setia Hati Terate di Gedung Basuki, Jalan Sulawesi Madiun.
Terakhir, didikan Setia Hati Terate sebenarnya membangun jiwa patriot. Membangun jiwa pemimpin. Setia Hati Terate mendidik warganya untuk jadi pemimpin yang memegang teguh ajaran Hasta Brata. Rela memberi makan warga yang kelaparan, melindungi dan membuat ketentraman di masyarakat dan setiap saat berani tampil ke depan untuk menbela kebenaran.
Karena itu, saudara saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate yang saya cintai, sudah saatnya sekarang ini warga Setia Hati Terate berani tampil ke depan menjadi pemimpin masyarakat. Konsekuensi dari niat luhur ini, saya perlu hibau dan sarankan, jika ada saudara kita Keluarga Besar Setia Hati Terate yang macung (maju ikut jadi kontestan) dalam pemilihan kepala desa (Pilkades), Pemilihan Kepada Daerah (Pilbup atau Pilwalkot), Pemilihan Gubernur, hingga macung dalam Pemilihan Presiden RI, tidak ada kata lain, kecuali mari kita dukung dan pilih bersama-sama.
Pernyataan ini perlu saya kumandangkan dengan satu tujuan menjaga keutuhan Keluarga Besar Setia Hati Terate. Soal kalah menang, yakinlah itu urusan Allah SWT. Ibaratnya, martabat kita tetap akan terjaga dan diperhitungkan jika kita bersatu baik menang atau kalah. Sebaliknya, kita tak lagi diperhitungkan jika bercerai berai. Apalagi, pilihan kita kalah.
Sejalan itu, bagi saudara-saudaraku Keluarga Besar Setia Hati Terate, yang karena suatu alasan tertentu punya pilihan berbeda, tolong besikaplah diam dan jangan tunjukkan kalau saudara berseberangan dengan saudara-saudara yang lain.
Akhirnya, sebelum mengakhiri fatwa saya, mari kita bersama-sama bersemboyan.
SELAMA MATAHARI MASIH BERSINAR, SELAMA BUMI MASIH DIHUNI MANUSIA,
SELAMA ITU PULA SH TERATE,  TETAP JAYA, KEKAL ABADI, SELAMA-LAMANYA.
Wassalamualaikum  Wr  Wb
Ketua Umum SH Terate Pusat Madiun
H. TARMADJI BOEDI HARSONO,S.E
BACA SELENGKAPNYA »»  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...